Imam Nasser Muhammad Al-Yamani
24 - 11 - 1436 H
08 - 09 - 2015 M
09:43 malam
__________

Tautan: https://mahdialumma.net./showthread.php?p=202327


Dari Imam Mahdi Yang Dinanti Untuk Semua Manusia, Muslim Dan kafir, Jadilah Pemilik Pikiran-Pemahaman, Maka Dengarkanlah Perkataan Sebelum Anda Menilai, Lalu Ikuti Yang Terbaik..

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan semoga keselamatan dan damai sejahtera bagi semua nabi dan rasul dari yang pertama sampai penutup mereka Muhammad utusan Allah, semoga keselamatan dan damai Allah dilimpahkan kepadanya dan keluarganya dan semua orang yang beriman di setiap waktu dan tempat sampai hari kiamat, adapun sesudahnya..

Wahai umat manusia, saya adalah Imam Mahdi yang Dinantikan, khalifah Allah atas kalian dengan Kebenaran, dan saya umumkan kepada Anda bahwa Allah mendukung saya dengan ayat terbesar dalam Kitab yang pernah ada, dan itu adalah kebenaran nama Allah yang teragung yang turun di hati Anda, dan tidak ada pengetahuan meyakinkan yang akan menjadikan mereka mengetahui bahwa saya adalah Mahdi yang Ditunggu tanpa keraguan kecuali mereka yang (telah dapat) mengungkapkan kebenaran akan Nama Allah yang Teragung di dalam hati mereka. Mereka lah orang-orang yang Allah telah janjikan pada mereka di dalam kitab-Nya melalui firmanNya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
(٥٤)

صدق الله العظيم [المائدة].

Dan barangsiapa termasuk kaum yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya, maka dia akan bersumpah demi Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dan Tuhan Arsy yang Agung bahwa mereka tidak akan pernah puas/senang dengan kerajaan Tuhan mereka di akhirat sampai Tuhan mereka ridha di dalam Diri-Nya, tidak menyesal dan tidak sedih.

Mungkin salah satu ulama bangsa ingin mengatakan: "Wahai Anda yang mengaku sebagai Mahdi Yang Ditunggu, bertakwalah kepada Allah! Bagaimana Anda bisa menggambarkan kondisi Allah dengan kesedihan atas orang-orang yang menganiaya diri sendiri?". Kemudian Imam Mahdi menjawab para penanya dan saya berkata: “Patah hati itu hanya ada pada Diri Tuhan, yang mana itu tidak dan tidak akan terjadi melainkan setelah patah hati itu terjadi pada diri mereka sendiri atas apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhannya setelah Tuhan menghancurkan mereka dan mereka merasakan kepedihan azab untuk mereka, dan Tuhan membuat mereka merasakan azab yang pedih. Tuhan tidak menganiaya mereka tetapi mereka lah yang menganiaya diri mereka sendiri, tetapi Allah tidak pernah melupakan sifat rahmat dalam jiwa Tuhan, Yang Maha Penyayang dari para penyayang.

Datanglah, wahai syekh yang berbudi luhur, agar kami dapat memberi contoh bagi Anda. Jika putra Anda mendurhakai Anda sepanjang hidupnya sampai mati, kemudian Anda mati setelahnya, dan Anda menemukannya pada Hari Kebangkitan menangis di api Neraka, menyesali dan meratapi apa yang dia abaikan di sisi Tuhannya dan ayahnya, bagaimana keadaanmu wahai ayah yang penyayang? Demi Allah, Anda tidak akan puas/senang dengan Taman Syurga Kebahagiaan dan keindahan bidadari saat Anda mendengar bayi Anda yang baru lahir menjerit di api neraka setelah Anda mengetahui bahwa dia sangat menyesal karena tidak mematuhi Tuhannya dan ayahnya. Jadi ayolah, jawab saya, bagaimana kondisi Anda nanti, wahai ayah yang penyayang? Jadi pikirkan sedikit dan bayangkan situasinya sampai Anda merasakan belas kasihan di hati Anda untuk bayi Anda yang baru lahir, lalu Anda berpikir dan berkata: “Jika seperti ini keadaan saya saat ini untuknya, lalu bagaimana kondisi Sesuatu yang lebih penyayang kepada hamba-hamba-Nya daripada hamba-Nya, Allah Yang Maha Penyayang dari para penyayang?” Apakah Dia juga berduka dan bersedih akan keadaan hamba-hamba-Nya yang menganiaya diri mereka sendiri sehingga Dia membinasakan mereka, sehingga mereka menyesali apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhan mereka?”.

Kemudian Mahdi yang Ditunggu menjawab para penanya dan saya berkata: Apa yang membuat saya mengetahui apa yang ada dalam jiwa Tuhanku?! Dan aku mengetahui dukacita Allah hanya dari berita Ilahi yang diturunkan Allah dalam Kitab-Nya yang tegas untuk memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya tentang keadaan-Nya bahwa Dia berduka atas hamba-hamba-Nya yang Dia musnahkan, sehingga mereka meratapi apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhannya. Dan segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada kalian pemberitaan mengenai keadaan Allah Yang Paling Pengasih di antara para pengasih pada dalam muhkam KitabNya di dalam firman Allah Ta'ala:

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِينَ ﴿٢٨﴾ إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ
(٢٨)
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ
(٢٩)
يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
(٣٠)
أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
(٣١)
وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
(٣٢)

صدق الله العظيم [يس].

Wahai saudara-saudara sedarah Al Mahdi yang Dinanti, semua manusia dari Hawa dan Adam, jadi barangsiapa di antara Anda yang percaya bahwa Tuhan benar-benar Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka biarkan dia bertanya pada pikirannya, kemudian dia akan menjawabnya dengan Kebenaran bahwa Tuhan jika Dia benar-benar Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka karena hamba-hamba-Nya telah menyesali dan meratapi apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhan mereka, maka jika ini adalah kondisi mereka, lalu bagaimana keadaan Allah Yang Maha Penyayang dari yang Penyayang!

Mungkin salah satu penanya ingin mengatakan: "Mengapa Tuhan tidak merahmati mereka selama Dia berduka untuk mereka?". Kemudian kami menjawab para penanya dengan Kebenaran dan kami katakan: Itu karena mereka masih menganiaya diri mereka sendiri dengan putus asa dari rahmat Tuhan mereka, dan mereka berkata:
{سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ ﴿٢١﴾} [إبراهيم]،

Dan di antara mereka ada orang-orang yang mencari syafaat untuk memberikan syafaat kepadanya di hadapan Tuhannya, maka dia berkata:
{فَهَلْ لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لَنَا أَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ}

dan yang lain meminta kembali untuk mengerjakan selain dari apa yang biasa mereka lakukan. Sayangnya mereka tidak meminta rahmat Allah karena berpikir/menduga bahwa Allah tidak akan memasukkan mereka ke Syurga melainkan dengan amal mereka; yakni (mereka mengira) bahwa amal saleh adalah sebab dari Rahmat Allah. Sungguh mereka itu tidak menghargai Tuhan mereka dengan kebenaran akan Nilai-Nya!

Bagaimanapun, mari kita kembali ke realitas umat yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya; Mereka itulah orang-orang yang sangat mencintai Tuhannya di atas segala yang ada, sedang Dia lah Tuhan segala keberadaan adalah yang paling dicintai untuk diri mereka sendiri. Dan karena mereka mengetahui besarnya kesedihan Allah atas hamba-hamba-Nya yang menganiaya diri mereka sendiri, maka inilah mereka yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya berkata: "Selama jelas bagi kami bahwa Tuhan kami menyesali dan bersedih, lalu apa yang kami inginkan dari-Nya?" Adakah itu Taman kebahagiaan, sedangkan Tuhan kami berduka dan bersedih? Bahkan dengan seluruh kerajaan-Nya di langit dan di bumi, kami tidak dan tidak akan ridha/senang sampai Tuhan kami ridha Di Dalam Diri-Nya sehingga tidak menyesal atau sedih. Jadi, terkutuklah taman syurga kebahagiaan sama sekali jika Kebahagiaan Terbesar yang lebih besar dari taman syurga kebahagiaan tidak tercapai, itulah keridhaan Allah atas hamba-hamba-Nya. Kemudian mereka mengetahui kebenaran dari pernyataan Allah Yang Maha Kuasa:

وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(٧٢)

صدق الله العظيم [التوبة].

Sesungguhnya demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia dan tidak ada yang layak disembah kecuali Dia, barang siapa yang berasal dari kaum yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya, mereka akan melihat tafsir ayat ini sekarang dalam hati mereka bahwa keridhaan jiwa Tuhan mereka ke atas hamba-hamba-Nya adalah benar-benar kebahagiaan terbesar yang melebihi kebahagiaan akan syurga-Nya, sehingga mereka berkata: "Bagaimana kami bisa bahagia di Syurga kebahagiaan ketika Tuhan kami, hal yang paling kami cintai untuk diri kami sendiri berada di dalam penyesalan dan kesedihan?"Untuk itu kami ulangi sumpah dengan Kebenaran, sumpah Mahdi Yang Dinanti dari Allah Yang Maha Esa, Yang Maha Esa, dan bukanlah sumpah orang kafir atau ahli maksiat:
Sungguh, Tuhan mereka tidak akan memuaskan mereka dengan kerajaan Syurga-Syurga pada hari kiamat sampai Tuhan mereka ridha dengan diri-Nya, tidak menyesal dan tidak bersedih.

Mungkin salah satu ulama Muslim ingin mengatakan: "Wahai Mahdi yang Dinanti, bukankah Allah mampu melakukan segalanya? Artinya Tuhan mampu menyenangkan mereka karena Dia mampu melakukan segalanya". Kemudian Mahdi yang Ditunggu menjawab semua penanya dan saya berkata: Ya Tuhan, ya saya percaya bahwa kekuatan Tuhan tidak terbatas, tetapi saya bersaksi kepada Allah dengan kepastian Kebenaran bahwa kegigihan orang-orang yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya untuk mencapai Kebahagiaan Terbesar juga tidak ada batasan, sebagaimana kekuatan Allah yang tidak ada batasnya! Apakah Anda telah mengerti pemberitaan ini?

Betapa besarnya penyesalan orang-orang yang Allah jadikan mereka lalai atas seruan Mahdi yang Dinanti di era dialog sebelum kemunculannya, sedangkan mereka bukan termasuk pengikut, sehingga mereka kehilangan kehormatan terbesar di hari orang-orang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Sesungguhnya orang-orang yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya adalah delegasi terhormat yang tidak dikumpulkan ke taman Syurga kebahagiaan ataupun ke api neraka; sebenarnya mereka dikumpulkan kepada Yang Maha Penyayang sebagai delegasi karena mereka menolak untuk masuk ke dalam syurga yang penuh kebahagiaan dan mereka ingin Tuhan mereka memenuhi bagi mereka Kebahagiaan Terbesar yang lebih besar dari taman/syurga yang penuh kebahagiaan sampai Dia ridha. Dan bagaimana dia bisa puas/ridha melainkan setelah Dia memasukkan hamba-hamba-Nya yang berduka atas apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhan mereka ke dalam rahmat-Nya sehingga Dia menjadi ridha? Bahkan jika syafaat itu datang dari Allah, maka rahmat di Dalam DiriNya menjadi syafaat bagi hamba-hamba-Nya, maka Dia memerintahkan untuk mengeluarkan mereka dari api neraka dan memasukkan mereka ke taman syurga. Maka orang yang menyesal (karena kezaliman terhadap diri mereka sendiri) berkata kepada delegasi yang terhormat: "Apa yang Tuhanmu katakan?". Mereka berkata: "Kebenaran, dan Dia adalah Yang Mahatinggi, Yang Agung." Sebagai penegasan bagi firman Allah Yang Maha Esa:

وَلاَ تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلاَّ لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
(٢٣)

صدق الله العظيم [سبأ:23].

Dan bukanlah orang-orang yang Allah izinkan, berbicara kepada Tuhannya dalam urusan hamba-hamba-Nya, sebab sebagaimana seharusnya mereka tidak menjadi perantara bagi hamba-hamba di tangan Tuhan yang disembah, melainkan Allah menjadikan mereka alasan untuk tercapainya syafaat dalam Diri Tuhan oleh sebab mereka berbicara kepada Tuhan mereka untuk mewujudkan bagi mereka Kebahagiaan Terbesar sehingga Dia akan senang/ridha. Tetapi Tuhan mereka tidak akan ridha di Dalam Diri-Nya sampai Dia memasukkan hamba-hamba-Nya ke dalam rahmat-Nya dan barulah Dia akan ridha. Jadi janganlah kalian menyeru kepada siapa pun di sisi Allah, baik di dunia maupun di akhirat, karena tidak ada perantara antara Tuhan dan hamba-Nya,
{وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ} [غافر:60].
Maka jadilah di antara orang-orang yang bersyukur karena kami mengisi dengan pernyataan bercahaya ini hati orang-orang yang dicintai Allah dan yang mencintai-Nya, maka berilah peringatan karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman. Dan damai sejahtera bagi para rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Maka sampaikanlah penjelasan-pernyataan ini wahai kekasihku para anshar pendahulu yang paling utama. Janganlah lemah dan terlena dalam memperkokoh dan memperkuat dukungan untuk Imammu dan serulah kepada Allah dengan petunjuk dari Tuhanmu, karena Allah telah mengutus kalian dan Imammu sebagai rahmat bagi alam semesta.

Sesungguhnya, Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yaman dan para pendukungnya sangat ingin mewujudkan perdamaian global di antara umat manusia dan untuk mencapai hidup berdampingan secara damai antara Muslim dan kafir. Dan kami memberikan izin untuk kebebasan berkeyakinan sehingga siapapun yang mau biarkan dia beriman dan siapa yang mau, biarlah dia kafir , dan kami hanya perlu menyampaikan penjelasan-penjelasan yang benar untuk Kitab sehingga siapa yang mau, biarkan dia beriman dan siapa yang mau, biarkan dia kafir. Itulah yang Allah perintahkan kepada utusan-Nya dan Mahdi yang Dinanti bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

Itulah sebabnya Allah menjadikan Neraka bagi orang-orang kafir, dan Surga bagi orang-orang yang bersyukur, dan tidak ada pada para rasul kecuali komunikasi yang jelas. Pembenaran bagi firman Allah Ta'ala;

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
(٢٩)

صدق الله العظيم [الكهف:29].

Itulah sebabnya Allah menjadikan Neraka bagi orang-orang kafir, dan Surga bagi orang-orang yang bersyukur, dan tidak ada pada para rasul kecuali penyampaian yang jelas.

Damai bagi para utusan dan Segala puji bagi Allah..

saudaramu;
Imam Mahdi Nasser Mohammed Yamani
_______

Penerjemah:

Turwidi Buang
https://www.facebook.com/widhi.buang