الموضوع: Mu’jizat Imam Mahdi bagi penjelasan-Pernyataan rahasia-rahasia tersembunyi Al-Qur’an dan penjelasan-pernyataan rinci dari Dzulqarnain Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim bin Azar..

النتائج 1 إلى 2 من 2
  1. افتراضي Mu’jizat Imam Mahdi bagi penjelasan-Pernyataan rahasia-rahasia tersembunyi Al-Qur’an dan penjelasan-pernyataan rinci dari Dzulqarnain Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim bin Azar..

    معجزة الإمام المهدي لبيان خفايا أسرار القرآن وتفاصيل بيان ذي القرنين إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم بن آزر..


    - 1 -

    [ لمتابعة رابط المشاركـــــــــــــة الأصليّة للبيــــــــــــــان ]
    lihat postingan asal bayan


    Imam Nasser Mohammad Al-Yemeni
    19 - 02 - 1436 AH
    11 - 12 - 2014 AD
    06:39 am
    ــــــــــــــــــ



    معجزة الإمام المهديّ لبيان خفايا أسرار القرآن
    وتفاصيل بيان ذ
    ي القرنين إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم بن آزر ..

    Mu’jizat Imam Mahdi bagi penjelasan-Pernyataan rahasia-rahasia tersembunyi Al-Qur’an dan penjelasan-pernyataan rinci dari Dzul-Qarnain Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim bin Azar..



    بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على كافة أنبياء الله ورسله من الجنّ والإنس من أوّلهم إلى خاتمهم محمد رسول الله، يا أيها الذين آمنوا صلّوا عليهم وسلّموا تسليماً لا نفرّق بين أحدٍ من رسله، وقولوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير، أمّا بعد..

    Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, Sholawat dan salam kepada semua Nabi dan Rasul atas Jin dan Manusia, dari orang-orang terdahulu atas mereka hingga penutup mereka Muhammad Rasul Allah, Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah dan salam dengan sebaik-baik salam bagi beliau, janganlah membeda-bedakan antara satu dengan yang lain dari Rasul-Nya, dan katakanlah kami mendengar dan kami taat (mengharap) ampunan-Mu wahai Tuhan kami dan kepada Engkaulah kami menuju, selanjutnya…


    من الإمام المهديّ إلى كافّة علماء المسلمين وأمّتهم أجمعين، السلام عليكم ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين في كل زمانٍ ومكانٍ إلى يوم الدين، وأشهد أنّ لا إله إلا الله وأشهد أنّ محمد رسول الله وأشهد أنّ الإمام المهديّ المنتظر ناصر محمد كون خاتم الأنبياء والمرسلين هو محمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم، وإنّما يبعث الله الإمام المهديّ المنتظر ناصر محمدٍ ليبيّن لكم ما اختلفتم فيه في دينكم ويهيمن عليكم بالحكم الحقّ بالقول الفصل من محكم القرآن العظيم حتى يعيدكم إلى منهاج النبوّة الأولى كتابَ الله وسنة البيان النبويّة الحقّ التي تنزّلت على خاتم الأنبياء والمرسلين محمد صلّى الله عليه وآله وسلّم.

    Dari Imam Mahdi untuk semua ulama kaum muslimin dan golongan mereka semuanya, salam dan rahmat Allah kepada kalian serta barokah-Nya, semoga keselamatan bagi kita dan bagi hamba-hamba Allah yang sholeh di setiap waktu dan tempat hingga hari keadilan, dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah, dan saya bersaksi bahwa Imam Mahdi adalah Nasser Muhammad karena penutup para Nabi dan Rasul adalah Muhammad Rasulullah sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya, sesungguhnya Allah mengirimkan Imam Mahdi Al-Muntazhar Nasser Muhammad Al-Yamani untuk menjelaskan kepada kalian mengenai apa yang telah kalian perselisihkan dalam agama kalian dan untuk memenangkan atas kalian dengan hukum yang benar perkataan ayat dari muhkam Al-Qur’an yang agung hingga dia mengembalikan kalian kepada agenda kenabian awal) (Manhaj an-nubuwah al-ula) yaitu kitabullah dan sunnah kenabian yang benar diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul Muhammad sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya


    وعجبٌ أمركم يا معشر السّنة والشيعة فبرغم أنّكم تعلمون أنّ المقصود من الحديث النبويّ الحقّ عن الإشارة للاسم محمد أنّه يُقصد به التوافق وليس التطابق في اسم الإمام المهديّ! وها هو قد حضر الإمام المهديّ ناصر محمد كونكم تعلمون أنّ التواطؤ لغةً يُقصد به التوافق، بمعنى أنّ الاسم محمد يوافق في اسم الإمام المهديّ ناصر محمد، ولذلك أفتاكم النبيّ بقوله عليه الصلاة والسلام: [يواطئ اسمه اسمي]، بمعنى أنّ الاسم محمد يوافق في اسم الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني كون خاتم الأنبياء هو محمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم وإنما يبعث الله الإمام المهديّ ناصراً لمحمدٍ رسول الله فيحاجّكم بما تنزّل على محمدٍ رسول الله القرآن العظيم بصيرة محمدٍ رسول الله ومن اتّبعه إلى يوم الدين، ونعلِّمكم ما لم تكونوا تعلمون، وليس بوحيٍ جديدٍ بل بالبيان الحقّ للقرآن المجيد، ونذكّر بالقرآن من يخاف وعيد.

    Wahai golongan Sunni dan Syi’ah sungguh mengherankan petunjuk kalian, walaupun kalian mengetahui maksud dari hadits nabawiyah yang benar isyarat bagi nama Muhammad yang kalian maksud bahwa ia bermaksud
    التوافق
    (kesesuaian)
    dan bukan
    التطبق
    (sama persis)
    pada nama Imam Mahdi! Dan kini dia telah datang Nasser Muhammad, karena kalian telah mengetahui bahwa
    التواطؤ
    (bekerjasama)
    secara bahasa artinya
    التوافق
    dengan makna bahwa nama Muhammad sesuai
    يوافق
    pada nama Imam Mahdi

    [واطئ اسمه اسميي]

    : Nasser Muhammad, artinya bahwa nama Muhammad bersesuaian dengan nama Imam mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani karena penutup para Nabi dan Rasul adalah Muhammad Rasulullah (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) dan sesungguhnya Allah mengirim Imam mahdi pembantu/penolong Muhammad Rasulullah, maka dia menghujah kalian dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad Rasulullah yaitu Al-Qur’an yang agung dengan pengetahuan yang lurus dari Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari keadilan, dan kami ajarkan pada kalian apa yang tidak kalian ketahui, bukan dengan wahyu baru melainkan dengan pernyataan yang benar dari Al-Qur’an yang agung dan kami peringatkan dari Al-Qur’an bagi siapa yang takut pada pembalasan yang dijanjikan


    ويا معشر علماء المسلمين، لقد اتّبع الإمام المهديّ فتواكم بادئ الأمر في أنّ نبيّ الله إبراهيم بن آزر أرسله الله إلى الملك النمرود بن كنعان واكتشفت أنّكم خاطئون، واتّبع الإمام المهديّ فتواكم أنّ نبيّ الله عزير عليه الصلاة والسلام تعمّر مرتين فمن ثمّ اكتشفت أنّكم خاطئون، ولكنّي اكتشفت خطأكم من بعد الاتّباع لفتواكم. واستمر الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني يتَّبع فتوى علماء المسلمين في تلكما المسألتين بضع سنين برغم أنّي اكتشفت خطأ فتوى علماء المسلمين ولكن ليس عليّ إلا الاتّباع بادئ الأمر حتى لا أفتن أنصاري إلى حين؛ حتى يكثروا ويعلموا حقيقة النّعيم الأعظم فمن ثم نأتيهم بالعلم المفصّل فمن ثمّ ننفي فتوى علماء المسلمين في شأن النمرود بن كنعان ونأتي بالبديل بالفتوى الحقّ بقدرٍ مقدورٍ في الكتاب المسطور؛ معلناً التحدي بالحقّ بالبيان الحقّ للقرآن العظيم ونفصّل خفايا أسرار القرآن العظيم بما لم يبيّنه أحدٌ من علماء المسلمين من قبل الإمام المهديّ، ونهيمن عليكم بسلطان البيان الحقّ للقرآن العظيم، ونبيّن القرآن بالقرآن بسلطان العلم الملجم من محكم القرآن العظيم.

    Wahai para ulama umat muslim, Imam Mahdi mengikuti pernyataan fatwa kalian sejak awal mengenai yang terhormat Nabi Allah Ibrahim bin Azar, Allah mengirimnya kepada raja Namrud bin Kanaan dan saya mendapati bahwa sesungguhnya kalian keliru, dan Imam Mahdi mengikuti pernyataan fatwa kalian bahwa Nabi Allah Uzair ‘alaihi shalatu wa salam hidup dua kali, lalu saya mendapati kalian juga keliru, sesungguhnya saya menemukan kekeliruan kalian setelah mengikuti pernyataan fatwa kalian. Dan Imam Mahdi melanjutkan untuk mengikuti fatwa ulama-ulama muslim dalam dua permasalahan ini selama beberapa tahun, meskipun saya menemukan kekeliruan dari ulama-ulama muslim tetapi saya tidak menemukan cara selain mengikuti mulai permulaan sehingga saya tidak menarik bagi anshar saya hingga beberapa lama; hingga mereka bertambah (jumlahnya) dan mengetahui kebenaran dari kenikmatan terbesar lalu kami bawakan pada mereka pengtahuan yang jelas kemudian kami menghapus fatwa ulama-ulama muslim berkenaan mengenai Namrud bin Kanaan dan kami membawakan penggantinya dengan fatwa yang benar dengan menetapkan keputusan dalam buku catatan. Mengumumkan tantangan dengan kebenaran dengan pernyataan yang benar untuk Al-Qur’an yang agung dan kami terangkan rahasia-rahasia tersembunyi dalam Al-Qur’an yang agung yang mana belum ada seorang pun ulama muslim yang menerangkan sebelum Imam Mahdi, dan kami memenangkan atas kalian dengan menguasai penjelasan-pernyataan Al-Qur’an yang agung, serta menjelaskan dengan Qur’an oleh Qur’an dan membungkam mereka dengan menguasai pengetahuan dari Muhkam Al-Qur’an yang agung.


    وبرغم أنّني اكتشفت خطأ فتواكم ولكن من بعد ما اتّبعتكم في تلكما المسألتين فمن ثمّ صبرت عدداً من السنين الأخرى حرصاً على عدم فتنة بعض الأنصار حتى يكثروا ويعلموا بحقيقة النّعيم الأعظم، فمن ثمّ نأمَن عليهم من الفتنة حين نأتي بالتبديل والتعديل بالحقّ كون بعضٌ منهم سوف يظنّ أنّ الإمام ناصر محمد اليماني هو من أفتى بأنّ الله ابتعث إبراهيم بن آزر إلى الملك النمرود بن كنعان، ولكن علماء المسلمين يعلمون جميعهم أنّهم هم الذين أفتوا بذلك وليس الإمام ناصر محمد اليماني، ولا ولن أتّبعكم من بعد اليوم في مسألةٍ حتى أعرضها على محكم القرآن العظيم.

    Walaupun saya menemukan kesalahan dari fatwa kalian tetapi setelah saya mengikuti kalian dalam dua permasalahan ini lalu saya bersabar selama beberapa tahun yang lain menjadi teliti untuk tidak menarik beberapa anshar hingga mereka bertambah (jumlahnya) bahwa mereka mengetahui kebenaran kenikmatan terbesar, lalu kami menjaga mereka dari kesesatan ketika kami membawa penggantinya dan pembetulan dengan kebenaran, sesungguhnya beberapa dari mereka akan berpikir bahwa Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani dia adalah yang memberikan fatwa bahwa Allah mengirimkan Ibrahim bin Azar kepada Raja Namrud bin Kanaan, tapi ulama-ulama muslim mereka mengetahui semua bahwa mereka yang memberikan fatwa demikian pada mereka dan bukan Imam Nasser Muhammad Al-Yamani, tidak dan tidak akan pernah saya menuruti kalian setelah hari ini dalam sebuah permasalahan sampai saya mengangkatnya kepada Muhkam Al-Qur’an yang agung.


    ويا معشر علماء المسلمين وأمّتهم تعالوا لنعلّمكم التدبر الحقّ لكتاب الله القرآن العظيم. تصديقاً لقول الله تعالى: {كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ} صدق الله العظيم [ص:29].

    Wahai para kaum muslimin dan golongan mereka, kemarilah agar Saya ajarkan pada kalian pemikiran yang benar bagi kitabullah Al-Qur’an yang agung.

    Membenarkan perkataan Allah SWT:

    Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (29)

    Maha benar Allah
    [Shod:29]


    وأمّا كيف تعلمون خفايا أسرار القرآن العظيم فمنها عندما تجدون بين آيتين النفي والإثبات؛ فعلى سبيل المثال: {يس ﴿١﴾ وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ ﴿٢﴾ إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ ﴿٣﴾ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٤﴾ تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ ﴿٥﴾ لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ ﴿٦﴾} صدق الله العظيم [يس].

    Mengenai bagaimana kalian mengetahui rahasia-rahasia tersembunyi dari Qur’an yang agung, ketika kalian menemukan diantara dua ayat yang menyangkal dan membenarkan:

    Yaa siin (1) Demi Al Quran yang penuh hikmah, (2) Sesungguhnya kamu salah seorang dari Rasul-Rasul, (3) (yang berada) diatas jalan yang lurus, (4) (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, (5) Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (6)
    Maha benar Allah
    [Yasin:1-6]


    فانظروا لقول الله تعالى: {لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ ﴿٦﴾} صدق الله العظيم، بينما في آيةٍ أخرى يعلّمكم الله أنّه بعث إلى آبائهم نبيّاً ونذيراً في قول الله تعالى: {أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ (68) أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69) أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءهُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ (70)} صدق الله العظيم [المؤمنون]، فمن ثمّ تعلمون أنّ الله يقصد أنّه بعث في أمّة آبائِهم الأولين من ذرية إسماعيل نبياً. تصديقاً لقول الله تعالى: {أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ (68) أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69)} صدق الله العظيم.

    Maka lihatlah ayat Allah Swt:

    (Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (6))

    Maha benar Allah
    [Yasin:6]

    Sementara di ayat lain Allah memberitahukan bahwa dia dikirim untuk bapak-bapak mereka sebagai Nabi dan memberi peringatan dengan ayat-ayat Allah Swt
    :

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? (68) Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69) Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila". Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu. (70)

    Maha benar Allah
    [Al-Mu’minuun:68-70]

    Kemudian kalian mengatahui bahwa Allah memaknai bahwa dia dikirim kepada bangsa yang bapak-bapak mereka dari keturunan Ismail yang seorang Nabi, membenarkan ayat Allah Swt:

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? (68) Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69)

    Maha benar Allah
    [Al-Mu’minuun:68-69]


    وأما البيان الحقّ لقول الله تعالى: {أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69)} صدق الله العظيم، أي: أم لم تعرف قريش رسولها فهم له منكرون أنّه منهم كما أنكر آباؤهم الأولون نبيّ الله المرسل إليهم وهو منهم، ولكنهم أنكروا أنّه ينتمي إليهم لكونهم لم يعرفوه من قبل على الإطلاق كونه سافر من مكة قاصداً الشام قبل مائة عامٍ ومرّ على القرية التي أمطرت مطر السوء وهي إحدى قرى قوم لوطٍ وكانت تمرّ عليها قريش صباحاً ومساءً كونها في طريقها بين الشام ومكة. وقال الله تعالى: {وَإِنَّ لُوطًا لَّمِنَ الْمُرْسَلِينَ (133) إِذْ نَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ (134) إِلَّا عَجُوزًا فِي الْغَابِرِينَ (135) ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآخَرِينَ (136) وَإِنَّكُمْ لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِم مُّصْبِحِينَ (137) وَبِاللَّيْلِ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (138)} صدق الله العظيم [الصافات].

    Mengenai penjelasan pernyataan ayat Allah Swt:

    Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69
    )
    Maha benar Allah
    [Al-Mu’minuun:68]

    Yaitu : Ataukah Quraish tidak mengenal Rasul mereka karena itu mereka memungkirinya bahwa dia berasal dari mereka sebagaimana bapak-bapak mereka terdahulu yang menolak Rasul Allah kepada mereka dan dia berasal dari mereka, akan tetapi mereka menolak bahwa dia memiliki hubungan terhadap mereka tapi mereka tidak mengetahui sama sekali sebelumnya. Karena dia melakukan perjalanan dari Mekah menuju Syam sebelum seratus tahun yang lalu dan dia melewati sebuah kota yang telah hujan dengan hujan yang buruk dan itu adalah kota Lut dan Quraish biasanya melewatinya di waktu pagi dan malam karena itu adalah jalan mereka antara Syam dan Mekah dan Allah Swt berfirman:

    Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang Rasul. (133) (Ingatlah) ketika Kami selamatkan dia dan keluarganya (pengikut-pengikutnya) semua, (134) kecuali seorang perempuan tua (isterinya yang berada) bersama-sama orang yang tinggal. (135) Kemudian Kami binasakan orang-orang yang lain. (136) Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi, (137) dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (138)

    Maha benar Allah
    [As-Saffat:133-138]


    وتصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ ۚ أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًۭا} صدق الله العظيم [الفرقان:40].

    Dan membenarkan ayat Allah Swt:

    Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan. (40)

    Maha benar Allah
    [Al-Furqan:40]


    وكذلك كان يمرّ على تلك القرية المسافرون من أهل مكة فيجدونها في طريقهم بين مكة والشام، ومن أهل مكة الرجل الذي مرّ عليها وهو ذاهبٌ من مكة إلى الشام. وقال الله تعالى: {أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ ۖ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} صدق الله العظيم [البقرة:259].

    Demikianlah para musafir di kalangan orang-orang Mekah melewati kota tersebut maka mereka menemukannya dalam perjalanan mereka diantara Mekah dan Syam, dan dari orang-orang Mekah ada seseorang yang melaluinya sementara dia meninggalkan Mekah menuju Syam.

    Dan Allah Swt berfirman:

    Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (259)
    Maha benar Allah
    [Al-Baqarah:259]


    وقد بعثه الله بعد انقضاء مائة عامٍ منذ رحيله من مكة، وقد تغيّرت بعده أمورٌ، فقد بسطَ ملكَه على الجزيرة العربيّة الملكُ تُبّع الحميري اليماني، وبعث الله نبيّه إبراهيم بن إسماعيل بادئ الأمر إلى قومه من أهل مكة فأخبرهم أنّه من قومهم فأنكروا أنّه منهم كونهم لم يعرفونه من قبل. ولذلك قال الله تعالى: {أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ (68) أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69)} صدق الله العظيم [المؤمنون]. كون آباؤهم أنكروا النبيّ المبعوث وهو من قومهم، وسبب إنكارهم له كون الله أماته مائة عامٍ حتى إذا بعثه الله فلم يعرفه أحدٌ من أهل مكة، ولذلك تجدون التّوبيخ لكفار قريش أن لا يفعلوا كما فعل الكفار من آبائهم. ولذلك قال الله تعالى: {أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ (68) أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69)} صدق الله العظيم. برغم أنّ كفار قريش ليسوا كآبائهم لم يعرفوا نبيّهم فهم له منكرون؛ بل يعرفونه كونه لبث فيهم عمراً من قبل أنْ يبعثه الله إليهم. تصديقاً لقول الله تعالى: {قُل لَّوْ شَاء اللَّهُ مَا تَلَوْتُهُ عَلَيْكُمْ وَلاَ أَدْرَاكُم بِهِ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيكُمْ عُمُرًا مِّن قَبْلِهِ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ} صدق الله العظيم [يونس:16].

    Dan Allah telah menghidupkannya setelah melampaui seratus tahun sejak keberangkatannya dari Mekah, dan segala sesuatu berubah setelahnya, Tubaa Al-Hamyri Al-Yamani memperluas kerajaannya ke daerah Arab Peninsula, pada awalnya Allah mengirimkan Nabi-Nya Ibrahim bin Ismail kepada rakyat Mekah lalu dia berkata pada mreka bahwa dia berasal dari bangsa mereka maka mereka memungkiri bahwa dia berasal dari mereka karena mereka tidak mengenalinya sebelumnya.

    Karena itu Allah Swt berfirman:

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? (68) Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69)

    Maha benar Allah
    [Al-Mu’minuun:68-69]

    Sesungguhnya bapak-bapak mereka menolak Nabi yang dikirim dan dia berasal dari penduduk mereka sendiri, dan alasan dari penolakan mereka karena Allah mematikannya selama seratus tahun hingga ketika dia dikirim kembali oleh-Nya, jadi tidak ada yang menerima dia di antara orang-orang Mekah, dan karena itulah kalian menemukan teguran kepada orang-orang kafir Quraish agar tidak melakukan seperti apa yang dilakukan orang-orang kafir dari bapak-bapak mereka.

    Karena itulah Allah Swt berfirman:

    Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69)

    Maha benar Allah
    [Al-Mu’minuun:69]

    Meskipun begitu orang-orang kafir Quraish tidak menyukai bapak-bapak mereka, mereka tidak mengenal Nabi mereka sehingga mereka menolaknya; sesungguhnya mereka mengetahuinya karena dia hidup diantara mereka selama waktu sebelum Allah mengirimnya kepada mereka.

    Membenarkan firman Allah Swt:

    Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya? (16
    )
    Maha benar Allah
    [Yunus:16]


    بينما النبي المبعوث إلى آبائهم الأوّلين لم يعرفونه فهم له منكرون كونه لم يتعرّف عليه أحدٌ لأنّ الله أماته مائة عامٍ ثم بعثه وسمّاه الله "ذو القرنين" أي ذو العمرين كونه تعمّر مرتين في الحياة الدنيا، وتعلمون أنه يقصد بالقرون أي أعمار الأمم من خلال قول الله تعالى: {أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّأُولِي النُّهَىٰ (128)} صدق الله العظيم [طه]. ويقصدُ كمْ أهلك من أعمار الأمم، فمن ثمّ تعلمون ما هو المقصود من تسمية نبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل بذي القرنين أي ذو العمْرين كونه تعمّر مرتين كونه قضى عمراً ثم أماته الله مائة عامٍ ثمّ أحياه، وذلكم هو النّبي العربيّ أبو العرب الثالث إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم ولذلك يسمّى العرب في الكتاب آل إبراهيم، وكان الحاسدون من بني إسرائيل بن إسحاق يحسدون آل إبراهيم بن إسماعيل وهم العرب. ولذلك قال الله تعالى: {أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا (51) أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَمَنْ يَلْعَنِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا (52)أَمْ لَهُمْ نَصِيبٌ مِنَ الْمُلْكِ فَإِذًا لَا يُؤْتُونَ النَّاسَ نَقِيرًا (53) أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا (54)فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ بِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ صَدَّ عَنْهُ ۚ وَكَفَىٰ بِجَهَنَّمَ سَعِيرًا (55)} صدق الله العظيم [النساء].

    Ketika Nabi dikirim kepada bapak-bapak mereka, mereka tidak mengenalnya sehingga mereka menolaknya dan sesungguhnya mereka menolaknya karena Allah telah mematikannya selama seratus tahun lalu Dia membangkitkannya dan memberinya nama “Dzulqarnain” yang artinya seseorang dengan dua generasi kehidupan karena dia hidup dua kali dalam kehidupan dunia, dan ketahuilah yang Dia maksud adalah
    (قُرُونِ)
    yaitu umat-umat (bangsa-bangsa), sesuai dengan firman Allah Swt
    :

    Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (128)

    Maha benar Allah
    [Taahaa:128]

    Dan yang Dia maksud berapa banyak kami binasakan tempat tinggal umat-umat itu,
    kemudian kalian mengetahui maksudnya dari pemberian nama Nabi Allah Ibrahim bin Ismail dengan sebutan Dzulqarnain seseorang dengan dua generasi kehidupan dan sesungguhnya dia hidup dua kali karena dia melampaui suatu generasi kehidupan lalu Allah mematikannya selama seratus tahun kemudian Dia menghidupkannya kembali, dan itu adalah Nabi orang-orang Arab, bapak yang ketiga dari orang-orang Arab Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim dan selama itu Arab disebutkan dalam Kitab; keluarga Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim, dan orang-orang yang iri (cemburu) dari bani Israil bin Ishak mencemburui keluarga Ibrahim bin Ismail yang adalah orang Arab.

    Karena itu Allah berfirman:

    Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. (51) Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya. (52) Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia. (53) ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (54) Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya. (55)

    Maha benar Allah
    [An-Nisaa:51]


    وقد آتى الله آل إبراهيم العرب المُلْك فوق الأرض في زمن الملك تُبّع الذي آتاه الله المُلْك وحاجّ إبراهيم في ربّه، وقد أخبره نبيّ الله إبراهيم أنّه قد ابتعثه ربّه من بعد موته وهو الذي يحيي ويميت، فقال الملك تُبّع اليماني: "أنا أحيي وأميت"، وأحضر اثنين وقال: "هذا سوف أميته والآخر أطلقه في الحياة". ولكنّ نبيّ الله إبراهيم لا يقصد ذلك؛ بل يحيي من بعد الموت كما أحياه الله من بعد موته. ولم يُرِدْ نبيّ الله إبراهيم أنْ يدخل مع الملك تُبّع في جدلٍ خشية أن يقتل أحدَ الاثنين اللذين تمّ إحضارهما من سجن الملك، ولذلك أراد نبيّ الله إبراهيم أنْ يقيم عليه الحجّة بآياتٍ أُخَر. فقال الله تعالى: {قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنْ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ} صدق الله العظيم [البقرة:258].

    Allah memberikan kerajaan kepada keluarga Ibrahim di bumi semasa Raja Tubaa yang Allah memberinya kerajaan dan dia berselisih dengan Ibrahim mengenai Tuhannya, dan Ibrahim Nabi Allah mengatakan padanya bahwa Tuhannya mengirimnya setelah kematiannya dan Dialah yang menghidupkan dan menjadikannya mati, maka Raja Yaman Tubaa berkata: “Aku yang menghidupkan dan menjadikan mati”, dan dia membawa dua orang dan berkata: “Ini aku akan menjadikannya mati dan yang lain aku membiarkannya hidup.” Tapi Nabi Allah Ibrahim tidak bermaksud seperti itu; sesungguhnya Dia yang memberikan hidup setelah kematian sebagaimana Allah memberikannya hidup setelah kematiannya. Nabi Allah Ibrahim tidak ingin memasuki perdebatan dengan Raja Tubaa karena khawatir bahwa dia akan membunuh seorang satunya lagi yang mereka bawa penjara kerajaan, dan karena itu Nabi Allah Ibrahim ingin menguatkan hujjah melawannya dengan tanda yang lain.

    Allah Swt berfirman:

    Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (258)

    Maha benar Allah
    [Al-Baqarah:258]


    حتى إذا اتّبع نبيَّ الله إبراهيم طائفةٌ مؤمنون فمن ثمّ قام الملك تُبّع اليماني بحفر خندقٍ وأضرم فيه النار وكان يُلقي بمن لم يرجع عن دين إبراهيم في النار. ولذلك قال الله تعالى: {وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ ﴿١وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ ﴿٢وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ﴿٣قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ ﴿٤النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ ﴿٥إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ﴿٦وَهُمْ عَلَىٰ مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ ﴿٧وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ﴿٨الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿٩} صدق الله العظيم [البروج].

    Hingga ketika sebagian orang-orang beriman mengikuti Nabi Allah Ibrahim lalu Raja Yaman Tubaa memerintahkan untuk menggali parit dan menghidupkan api di dalamnya, dan dia melemparkan ke dalam api bagi siapa saja yang tidak meninggalkan agama Ibrahim.

    Karena itu Allah Swt berfirman:

    Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, (1) dan hari yang dijanjikan, (2) dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (3) Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, (4) yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, (5) ketika mereka duduk di sekitarnya, (6) sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. (7) Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, (8) Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (9)
    Maha benar Allah
    [Al-Buruj:1-9]


    فمن ثمّ أنزل الله مطراً غزيراً أطفأ النار فاضطر الملك تُبّع وجنوده -وكانوا آلافاً- أن يدخلوا ديارهم حتى يخفّ المطر الشديد، فمن ثمّ أتى الله بنيانهم من القواعد فخرّ عليهم السقف؛ أصحاب البروج المشيدة، وآخرون أهل البيوت الدور الواحد تمكّنوا من الخروج من ديارهم بسرعةٍ أثناء الزلزال، ثمّ أرسل الله صواعقاً أثناء المطر فقتلهم جميعاً، ثمّ بعثهم من بعد موتهم جميعاً؛ جنودَ تُبّع الذين أهلكهم الله بالصواعق وكانوا ألوفاً. تصديقاً لقول الله تعالى: {أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:243].

    Lalu Allah menurunkan hujan lebat yang mematikan api sehingga Raja Tubaa dan ribuan tentaranya menyerang memasuki rumah-rumah mereka hingga hujan lebat mulai reda, demikian lalu Allah menghancurkan gedung mereka dari pondasi-pondasinya, maka atapnya menimpa mereka dari atas mereka; orang-orang yang membangun benteng-benteng, dan yang lainnya dari rumah-rumah satu tingkat bisa keluar dari rumah-rumah mereka secepatnya selama gempa bumi, lalu Allah mengirimkan badai petir selama hujan maka petir itu membunuh mereka semua, lalu Allah membangkitkan mereka setelah kematian mereka semuanya; Tentara-tentara Tubaa yang Allah menghancurkan mereka dengan badai petir dan mereka berjumlah ribuan.

    Sesuai dengan firman Allah:

    Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (243)
    Maha benar Allah
    [Al-Baqarah:243]


    والسؤال الذي يطرح نفسه: فما سبب فرار الألوف من ديارهم حذر الموت؟ والجواب كونهم شعروا بالزلزال الأرضي ففروا من بيوتهم حتى لا يخرّ عليهم السقف فيموتوا. فمنهم من خرّ عليهم السقف ومنهم من تمكّن من الفرار ثم أماتهم الله بالصواعق أثناء المطر، فأحيا الله الألوف؛ جنود تبّع، فهداهم من بعد موتهم فجعلهم جنوداً لنبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم، كون إبراهيم حاجّ ربّه وقال: "يا رب، لقد أهلكتهم ولم يدعُ عليهم عبدك ونبيّك". ثم بعثهم الله كونه أهلكهم بسبب دعاء قومٍ مؤمنين ممن اتّبعوا نبيّ الله إبراهيم، ذلكم النبيّ الذي بعثه الله في الأمّة العربيّة الوسط الأولى من قبل قريش، وأهلكهم الله بالزلزال والصواعق. تصديقاً لقول الله تعالى: {قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُم مِّنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ (26)} صدق الله العظيم [النحل].

    Pertanyaan yang muncul: Apakah alasan ribuan orang-orang yang melarikan diri dari rumah-rumah mereka dan takut akan kematian? Dan jawabannya karena mereka merasakan gempa bumi sehingga mereka melarikan diri dari rumah-rumah mereka sehingga atap tidak menimpa atas mereka menyebabkan mereka mati. Diantara mereka ada yang atapnya menimpa atas mereka dan diantara mereka ada yang sempat melarikan diri lalu Allah mematikan mereka dengan badai petir selama hujan, lalu Allah menghidupkan beribu-ribu; tentara Tubaa, maka Dia membimbing mereka setelah kematian mereka dan menjadikan mereka tentara-tentara Nabi Allah Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim, karena Ibrahim berkata pada Tuhannya: “Wahai Tuhan, Engkau telah menghancurkan mereka dan Hamba-Mu dan Nabi tidak memohon perlawanan terhadap mereka.” Lalu Allah membangkitkan mereka karena sesungguhnya Dia menghancurkan mereka atas permohonan orang-orang beriman diantara orang-orang yang mengikuti Nabi Allah Ibrahim, itulah Nabi yang Allah kirim pada umat (bangsa) Arab pertengahan yang pertama sebelum Quraish, dan Allah menghancurkan mereka dengan gempa bumi.

    Sesuai dengan firman Allah Swt:

    Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. (26)

    Maha benar Allah
    [An-Nahl:26]


    ومَنْ هم الذين من قبلهم الذين أهلكهم الله بالزلزال والصواعق؟ أولئك هم قوم تُبّع اليماني وهم الذين عمّروا الأرض أكثر مما عمّرتها الأمّة الوسط في زمن بعث النبيّ محمد صلّى الله عليه وآله وسلّم، فأهلكهم الله بسبب تكذيبهم لنبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل. وقال الله تعالى: {أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ ۖ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (9)} صدق الله العظيم [الروم].

    Dan siapakah mereka, sebelum mereka, siapa mereka yang Allah hancurkan dengan gempa bumi dan badai petir? Mereka adalah orang-orang Yaman Tubaa dan mereka membangun di muka bumi melebihi pembangunan oleh bangsa di zaman Nabi Muhammad Rasulullah Saw, jadi Allah menghancurkan mereka karena mereka mengingkari Nabi Allah Ibrahim bin Ismail.

    Allah Swt berfirman:

    Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (9)

    Maha benar Allah
    [Ar-Ruum:9]


    والسؤال الذي يطرح نفسه: فمنْ هم الذين كانوا أشدّ منهم قوةً وعمروا الجزيرة العربيّة أكثر مما عمّرتها الأمّة العربية الوسط؟ والجواب تجدونه في محكم الكتاب في قول الله تعالى: {إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَيَقُولُونَ (34) إِنْ هِيَ إِلَّا مَوْتَتُنَا الْأُولَىٰ وَمَا نَحْنُ بِمُنشَرِينَ (35) فَأْتُوا بِآبَائِنَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (36) أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ أَهْلَكْنَاهُمْ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (37)} صدق الله العظيم [الدخان].

    Pertanyaan yang muncul: Siapakah mereka yaitu mereka yang lebih kuat dari mereka dan membangun Arabian Peninsula melebihi apa yang dibangun pada bangsa Arab pertengahan
    ?

    Dan jawabannya kalian temukan di Muhkam Kitabullah dalam firman Allah Swt:

    Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata, (34) "tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan, (35) maka datangkanlah (kembali) bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar". (36) Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa. (37)

    Maha benar Allah
    [Ad-Dukhan:34-37]


    وعلى كل حالٍ فقد آتى الله آل إبراهيم مُلْكَ تبّعٍ ظاهر الأرض ثم آتاهم ملكاً عظيماً باطن الحياة الدنيا، وذلك هو المُلْك العظيم الذي آتاه الله لذي القرنين نبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل، وهو مُلْك آل إبراهيم نفسه الذي يؤتيه الله للإمام المهدي في جنّة بابل، وهي من ملك الحياة الدنيا، وكان الناس في بعث خاتم الأنبياء والمرسلين محمد صلى الله عليه وآله وسلم يعلمون ظاهراً من الحياة الدنيا فقط وهم عن الحياة الدنيا الآخرة غافلون. ولذلك قال الله تعالى: {يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْـحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ} صدق الله العظيم [الروم:7].

    Namun demikian, Allah memberikan keluarga Ibrahim kerajaan Tubaa di bagian luar (permukaan) dari bumi lalu Dia memberikannya kerajaan yang besar di dalam bagi kehidupan dunia ini, dan ini adalah kerajaan yang diberikan oleh Allah kepada Dzulqarnain Nabi Allah dia adalah Ibrahim bin Ismail, dan itu adalah kerajaan keluarga Ibrahim sendiri yang Allah akan memberikannya kepada Imam Mahdi di Taman Babylon, dan itulah kerajaan pada kehidupan dunia, dan manusia pada masa diutusnya penutup para Nabi dan Rasul Muhammad (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) mereka hanya mengetahui bagian luarnya dari kehidupan dunia ini, dan mereka tidak memperhatikan tentang dunia y ang lain.

    Karena itu Allah Swt berfirman:

    Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (7)

    Maha benar Allah
    [Ar-Ruum:7]


    فانظروا لقول الله تعالى: { مِّنَ الْـحَيَاةِ الدُّنْيَا } بمعنى أنّه يوجد جزءٌ من الحياة الدنيا لم يحيطوا بها علماً. ولذلك قال الله تعالى: { مِّنَ الْـحَيَاةِ الدُّنْيَا } كونه توجد حياة الدنيا ظاهر الأرض وأخرى باطن الأرض. ولذلك قال الله تعالى: {يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْـحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ} صدق الله العظيم. والحياة الباطنة هي حياة باطن الأرض من تحت الثرى باطن الأرض فيها مُلْكٌ عظيمٌ. ولذلك قال الله تعالى:{لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ (6)} صدق الله العظيم [طه].

    Lihatlah ayat Allah Swt:

    (مِّنَ الْـحَيَاةِ الدُّنْيَا)

    dari kehidupan dunia, maksudnya ada bagian yang lain dari kehidupan ini mereka melalaikannya.

    Karena itu Allah berfirman:

    dari kehidupan dunia

    , Sesungguhnya telah ada kenyataan di bagian luar (muka bumi) suatu kehidupan dunia dan yang lainnya di dalam bumi.

    Karena itu Allah berfirman:

    Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (7)

    Maha benar Allah
    [Ar-Ruum:7]

    Dan kehidupan di bagian dalam adalah di dalam bumi bawah tanah di dalamnya terdapat kerajaan yang sangat besar.

    Dan karena itulah Allah Swt berfirman:

    Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (6)

    Maha benar Allah
    [Taahaa:6]


    وآتى الله آل إبراهيم المُلْك في زمن نبيّ الله ذي القرنين إبراهيم بن إسماعيل وآتاهم الله ملكاً عظيماً فملكوا أرضاً لم يطأها أحدٌ من الأمّة الوسط من ذرية إبراهيم في عهد محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم. ولذلك قال الله تعالى: {وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا ۚ وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًا (25) وَأَنزَلَ الَّذِينَ ظَاهَرُوهُم مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيقًا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًا (26) وَأَوْرَثَكُمْ أَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَأَرْضًا لَّمْ تَطَئُوهَا ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا (27)} صدق الله العظيم [الأحزاب].

    Allah memberikan kerajaan kepada keluarga Ibrahim di masa Nabi Allah Dzulqarnain dia adalah Ibrahim bin Ismail, dan Allah memberikannya sebuah kerajaan yang besar sehingga mereka memiliki tanah yang tidak dipijak seorangpun dari bangsa pertengahan dari keturunan Ibrahim di masa Muhammad Rasulullah (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya).

    Karena itulah Allah Swt berfirman:

    Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (25) Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan. (26) Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. (27)

    Maha benar Allah
    [Al-Ahzab:25-27]


    والسؤال الذي يطرح نفسه: فما هي الأرض التي أورثها الله لآل إبراهيم العرب لم تطَأُها الأمّة الوسط من آل إبراهيم؟ والجواب: هم آل إبراهيم العرب في الأمم الأولى آتاهم الله نصف ملكوت جنة بابل باطن أرضكم ونقلوا ومن رحل معهم ذرية الإنس إلى تلك الجنة جنوب السدّ الذي بناه أبوهم ذو القرنين إبراهيم بن إسماعيل، ورضيَ قبائلٌ من الجنّ أن يكون عليهم آلُ إبراهيم ملوكاً كونهم أنقذوهم من فساد يأجوج ومأجوج ببناء السدّ العظيم، وقد قاموا بتعليم قبائل الجنّ اللغة العربيّة الفصحى، ولذلك عندما صرف الله نفراً من الجنّ يستمعون القرآن فهموا لغة القرآن العظيم كون لغتهم هي نفس لغة القرآن العظيم إذ أنّ ملوك العرب آل إبراهيم قد علّموهم اللغة العربيّة فأصبحت هي اللغة الرسميّة جيلاً بعد جيلٍ في أمم جنوب سدّ ذي القرنين.. ولديهم أُمَمَاً من الإنس ومنهم ذرية آل إبراهيم العرب، ومن بعد موت ذي القرنين بعد أن قضى عمره الثاني بدأ الدين يضمحل في تلك الأمم أمّةً من بعد أمةٍ وجيلاً بعد جيلٍ حتى مبعث محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم وهم في ذلك الزمن صاروا لا يؤمنون أنّه يوجد بعثٌ من بعد الموت، ولذلك قال الجنُّ:{وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا} صدق الله العظيم [الجن:7]. فأخبروكم عن عقيدة أمّة الإنس لديهم وهم الذين يعيشون معهم في أرضهم أنّهم ظنّوا كما ظننتم أنتم يا معشر الإنس ظاهر الحياة الدنيا أنْ لن يبعث الله أحداً، ولكن النّفر من الجنّ نقلوا إليهم رسالة القرآن العظيم وهو بلغتهم وفقهوه وتعلّموه وعلَّموه لأممهم جيلاً من بعد جيلٍ.

    Dan muncul pertanyaan: Tanah apakah yang Allah berikan warisan kepada keluarga Arab Ibrahim yang tidak dipijak padanya bagi bangsa pertengahan dari keluarga Ibrahim? Dan jawabannya adalah: mereka adalah keluarga Arab Ibrahim bangsa yang pertama yang telah diberikan pada mereka oleh Allah setengah kerajaan Taman Babylon di dalam bumi kalian dimana mereka telah berpindah dan bersama mereka tinggal keturunan manusia yang ada di taman bagian selatan dinding yang dibangun oleh Bapak mereka Dzulqarnain (Ibrahim bin Ismail) dan golongan Jin menerima keluarga Ibrahim sebagai pemerintah kerajaan atas mereka karena sesungguhnya mereka (keluarga Ibrahim) melindungi mereka dari kedzaliman Yajuj dan Majuj dengan membangun dinding yang besar, dan mereka mengajarkan pada golongan Jin Bahasa Arab klasik, dan karena itulah ketika Allah mengirimkan segolongan Jin mendengarkan Al-Qur’an mereka memahami bahasa tersebut karena bahasa mereka sama dengan bahasa Al-Qur’an, sesungguhnya kerajaa Arab keluarga Ibrahim telah mengajarkan bahasa Arab sehingga ia menjadi bahasa resmi bagi generasi setelah generasi bangsa-bangsa yang ada di bagian selatan dinding Dzulqarnain.

    Mereka memiliki bangsa-bangsa diantara manusia dan diantara mereka keturunan-keturunan keluarga Arab Ibrahim dan setelah kematian Dzulqarnain setelah dia menghabiskan kehidupannya yang kedua agama mulai menghilang dari bangsa-bangsa ini, bangsa dan bangsa berikutnya, generasi dan generasi berikutnya hingga diutusnya Rasulullah Muhammad (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) dan di masa itu mereka menjadi kafir terhadap adanya hari kebangkitan setelah mati, karena itu jin berkata:

    Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (Rasul)pun, (7)

    Maha benar Allah
    [Al-Jin:7]

    Maka mereka memberitahukan pada kalian mengenai keyakinan bangsa manusia yang ada bersama mereka dan mereka hidup bersama mereka di tanah mereka dan mereka mengajarkan seperti kalian mengajarkan wahai umat manusia di bagian luar kehidupan dunia, bahwa Allah tidak pernah membangkitkan seseorang. Tapi segolongan Jin menyampaikan pada mereka mengenai Al-Qur’an yang agung dan berbahasa seperti bahasa mereka dan memahaminya serta mengajarkannya kepada bangsa-bangsa mereka secara turun-temurun.


    وعلى كل حالٍ، من ذا الذي يجادلني في أبي العرب الثالث إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم بن آزر إلا غلبته بسلطان العلم الملجم، ذلكم ذو القرنين رحل إلى أرض بابل من بعد مرور كوكب العذاب الذي أهلك الله به قرى لوطٍ وإبراهيم الجَدّ عليهم الصلاة والسلام، ومَكَثَتْ أطرافُ الأرض ذائبةً بحارها مئات السنين كون كوكب العذاب عندما يتجاوز الأرض تتباطأ في سرعتها مما سبب تباطؤ تجمد القطبين من بعد مروره بمئات السنين.

    Namun demikian, adakah yang bisa berhujjah denganku mengenai bapaknya orang Arab yang ketiga Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim bin Azar kecuali saya mengalahkannya dengan membungkamnya melalui ilmu pengetahuan, demikianlah Dzulqarnain berangkat menuju Babylon setelah melintasnya planet hukuman yang Allah menghancurkan dengannya kota-kota Lut dan Ibrahim kakeknya (sholawat dan salam kepada mereka, dan kutub-kutub bumi laut-lautnya masih mencair selama ratusan tahun karena saat planet hukuman melintasi bumi kecepatan melambat yang menyebabkan melambatnya pembekuan dari dua kutub setelah perlintasannya ratusan tahun.


    وعلى كل حالٍ ونذكركم يا معشر علماء الأمّة بقول الله تعالى: {أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ} صدق الله العظيم [مريم:58].

    Mengenai hal yang lain, kami mengingatkan kalian wahai semua ulama umat dengan ayat Allah Swt:

    {Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (58)}

    Maha benar Allah
    [Maryam:58]


    والسؤال الذي يطرح نفسه: فمنْ هم المقصودون في قول الله تعالى: {وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ} صدق الله العظيم؟ والجواب بالحقّ: فأمّا ذرية إبراهيم فهم آل إبراهيم بن إسماعيل، وأمّا ذرية إسرائيل فهم بنو إسرائيل. وربّما يودّ أن يقاطعني أحد الذين يهرفون بما لا يعرفون فيقول: "بل يقصد ذرية إبراهيم بن آزر". فمن ثمّ نردّ عليه بالحقّ ونقول: أليس إسرائيل هو من ذرية إبراهيم بن آزر فكيف تظنّ أنه يقصد إبراهيم الجَدّ الأول؟ أليس إسرائيل من ذريته؟ ولكن قال الله تعالى: {وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ} صدق الله العظيم، ويقصد ذرية إبراهيم بن إسماعيل وإسرائيل بن إسحاق وأنتم تعلمون أنّ إسرائيل هو نفسه يعقوب.

    Pertanyaan yang muncul: Siapakah orang-orang yang dimaksud dalam ayat Allah Swt:
    dan dari keturunan Ibrahim dan Israil Maha benar Allah
    ?
    Dan jawaban yang benar: yang dimaksud keturunan Ibrahim sebenarnya adalah keluarga Ibrahim bin Ismail, dan yang dimaksud keturunan Israil sesungguhnya mereka adalah bani Israil. Mungkin ada yang ingin menyela saya seorang di antara mereka yang tidak mengetahui apa yang mereka katakan dan berkata: “Tapi yang dimaksud adalah keturunan Ibrahim bin Azar.” Lalu kami menjawabnya dengan yang sebenarnya dan kami katakan: “Bukankah Israil dari keturunan Ibrahim bin Azar lalu bagaimana anda berpikir bahwa Dia mengartikan kepada Ibrahim yang pertama kakeknya?” bukankah Israil adalah dari keturunannya
    ?

    Tapi Allah Swt berfirman:

    {dan dari keturunan Ibrahim dan Israil} maha benar Allah

    Dan Dia mengartikan keluarga Ibrahim bin Ismail dan dari keturunan Israil bin Ishaq, dan kalian mengetahui bahwa Israil adalah Ya’qub


    وأشهد الله وكفى بالله شهيداً أنّني الإمام المهدي ناصر محمد اليماني أعلن التحدي لكافة علماء المسلمين في مشارق الأرض ومغاربها إنْ يجادلوني في حقيقة نبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم بن آزر إلا وأقمت عليهم الحجّة من محكم الذكر، ولن يتّبع الإمام المهدي أهواءهم من بعد اليوم في شيء، ولن أثق في فتواهم في شيء كوني وثقت في فتواهم من قبل أنّ عزير هو الذي أماته الله مائة عامٍ ثم بعثه الله! وهيهات هيهات؛ بل اكتشفت أنّ فتواهم كانت خاطئة. ولكن ومن بعد ما اتّبعت فتواكم يا معشر علماء الأمّة فمن ثمّ خشيت على فتنة بعض الأنصار كون بعضهم سوف يقول: "ألم يقل الإمام المهدي ناصر محمد في بيان من قبل هذا أنّ عزير هو الذي أماته الله مائة عامٍ ثمّ بعثه!". فمن ثم يرد عليه الإمام المهدي ناصر محمد اليماني وأقول: أتحداك أن تأتي ببيانٍ أنّي من أفتيت بذلك؛ بل وجدتكم أنتم وعلماءكم كذلك تعتقدون أنّ الذي أماته الله مائة عامٍ ثم بعثه بأنّه نبيّ الله عزير، غير أنّي أعترف بأني اتّبعت عقيدتكم التي وجدتكم عليها في شأن موت وبعث نبيّ الله عزير عليه الصلاة والسلام، ولا أنكر نبوّة نبيّ الله عزير من أنبياء بني إسرائيل، ولكني أنكر أنّه هو الذي أماته الله مائة عامٍ ثم بعثه، فهو ليس عزير نبيّ بني إسرائيل عليه الصلاة والسلام؛ بل ذلكم ذو القرنين وهو ذو العمرين النبيّ العربيّ إبراهيم بن إسماعيل.

    Saya bersaksi kepada Allah dan cukuplah Allah sebagai saksi bahwa Aku adalah Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani mengumumkan tantangan kepada semua ulama Muslim di timur bumi dan di barat bumi bahwa apabila menghujjah saya dengan kebenaran mengenai Nabi Allah Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim bin Azar melainkan saya mengalahkan mereka dari muhkam Kitabullah dan Imam Mahdi tidak akan pernah mengikuti keinginan kalian setelah hari ini dalam segala hal, dan saya tidak akan mempercayai fatwa kalian dalam segala hal karena saya telah mengikuti fatwa kalian sebelumnya mengatakan bahwa Uzair yang Allah matikan selama seratus tahun lalu Allah menghidupkannya! Dan jauh, sangat jauh; sesungguhnya saya menemukan bahwa fatwa kalian salah. Tapi setelah saya mengikuti fatwa kalian wahai ulama umat kemudian saya khawatir apabila anshar saya menjadi tersesat karena beberapa dari mereka akan mengatakan: “Tidakkah Imam Mahdi Nasser Muhammad menyatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa Uzair dialah yang Allah matikan selama seratus tahun lalu membangkitkannya!” lalu Imam Mahdi menjawab dan saya katakan: “Saya menantangmu agar mendatangkan pernyataan fatwa yang saya berikan mengenai hal tersebut!”; sesungguhnya saya mendapati kalian dan ulama-ulama kalian demikian mempercayai bahwa seseorang yang Allah matikan selama seratus tahun lalu dia dibangkitkan adalah Nabi Allah Uzair, kecuali saya hanya mengakui bahwa saya mengikuti keyakinan kalian yang saya temui pada kalian atasnya mengenai kematian dan kebangkitan Nabi Allah Uzair (sholawat dan salam pada beliau), saya tidak menolak kenabian Nabi Allah Uzair dari Nabi di kalangan bani Israil, tapi saya menolak bahwa dia adalah orang yang Allah matikan selama seratus tahun lalu dia dibangkitkan, jadi dia bukan Nabi Uzair bani Israil (sholawat dan salam kepada beliau), sesungguhnya dia adalah Dzulqarnain dan dia adalah orang yang memiliki dua masa kehidupan Nabinya orang-orang Arab Ibrahim bin Ismail.


    وأشهد الله وكفى بالله شهيداً أنّي أعلن التحدي بالبيان الحقّ للقرآن العظيم، فمن كان من علماء الأمّة يراني على باطلٍ في فتوى النبيّ العربيّ نبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل الذي لا يحيطون به علماً فليكن شجاعاً وينزّل صورته واسمه بالحقّ، ما لم فلا يحاورني في شأن نبيّ الله إبراهيم بن إسماعيل جبانٌ لا يجرؤ أن ينزّل صورته واسمه فلن أقيم له وزناً ما لم ينزّل صورته واسمه بالحقّ.

    Saya bersaksi kepada Allah dan cukuplah Allah sebagai saksi bahwa saya mengumumkan tantangan bagi penjelasan yang benar dari Al-Qur’an yang agung, maka siapa saja dari kalangan ulama yang melihat bahwa saya melakukan kesalahan mengenai Nabi orang-orang Arab, Nabi Allah Ibrahim bin Ismail yang kalian tidak memiliki pengetahuan atasnya maka biarkanlah dia berani dan meletakkan gambarnya serta nama yang sebenarnya, jika tidak maka dia tidak akan berhiwar (diskusi) bersama saya mengenai Nabi Allah Ibrahim bin Ismail, seorang pengecut tidak akan berani meletakkan fotonya dan namanya, maka saya tidak akan memberikan penilaian baginya selama dia tidak meletakkan fotonya dan namanya yang asli.


    ويا أحبتي الأنصار السابقين الأخيار، فلتبلّغوا هذا البيان مواقع علماء المسلمين ومفتي ديارهم بكل حيلةٍ ووسيلةٍ. وإنّني الإمام المهدي ليدعوهم لاستمرار الحوار في إثبات حقيقة النبيّ العربي أبي آل إبراهيم؛ ذلكم إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم عليه الصلاة والسلام وقد عرفتم في الكتاب من هو ذو القرنين وأنه حقّاً ذو العمرين إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم.

    Wahai para Ansharku yang terawal yang baik, kirimkan pernyataan ini kepada website para ulama Muslim dan kepada mereka yang memberikan fatwa di kota tempat tinggal mereka dengan berbagai trick dan cara. Dan saya Imam Mahdi sesungguhnya menyerukan pada mereka untuk terus melanjutkan hiwar (diskusi) dalam membuktikan kebenaran atas Nabi yaitu bapak orang-orang Arab keluarga Ibrahim; dia adalah Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim (sholawat dan salam kepadanya), dan kalian telah mengetahui siapa Dzulqarnain di dalam kitab, dan bahwa dia adalah seseorang dengan dua masa kehidupan Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim.


    وأمّا كوكب العذاب فقد مرّ في زمن نبيّ الله إبراهيم بن آزر ونبي الله لوط وقراهم على وجه الأرض، وإنما تمّ نفي وجود الملك النمرود بن كنعان في زمن إبراهيم بن آزر؛ بل وجدته الملك تُبّع اليماني وكان موجوداً في زمن بعث نبي الله إبراهيم بن إسماعيل وهو صاحب الأخدود النار ذات الوقود.

    Adapun Kaukab Al-'Azab, sesungguhnya ia telah melintas pada zaman Nabi Allah Ibrahim bin Azar dan Nabi Allah Luth, juga negeri-negeri manusia di permukaan bumi, dan sesungguhnya yang dinafikan hanyalah keberadaan Raja Namrud bin Kan'aan di zaman Ibrahim bin Azar; namun aku mendapati raja itu adalah Raja Tubba' Al-Yamani yang wujud di zaman perutusan Nabi Allah Ibrahim bin Ismail, dan raja itu adalah pemilik parit yang dipenuhi api.


    ويا أحبتي الأنصار لا يجوز لكم فتنة بعضكم بعضاً فحين يواجه أحدكم شكٌ في مسألة فليكتبها إلينا في رسالةٍ خاصةٍ حتى نعده بتفصيلها في بيانٍ شاملٍ وكاملٍ يتمّ تنزيله للناس جميعاً فلا يخشى من شيء من لا ينطق إلا بالحقّ، وأتحدى بالحقّ، وحقيق لا أقول على الله إلا الحقّ لمن أراد أن يتّبع الحقّ، وسلامٌ على المرسلين والحمد لله ربّ العالمين..

    Wahai para ansharku yang tercinta janganlah kalian saling melemparkan masalah satu sama lain sehingga ketika seorang dari kalian menghadapinya ragu pada suatu masalah, biarkanlah dia dengan caranya melalui pesan pribadi kepada kita sampai kita berjanji padanya dalam menjelaskan secara rinci suatu pernyataan menyeluruh dan lengkap agar di download untuk manusia seluruhnya, jadi barang siapa yang tidak mengatakan melainkan kebenaran maka dia tidak takut atas segala sesuatu, dan saya sesungguhnya tidak mengatakan mengenai Allah kecuali kebenaran kepada orang-orang yang menginginkan kebenaran.

    وسلامٌ على المرسلين والحمد لله ربّ العالمين..

    أخوكم الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.

    Salam ke atas para Utusan dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Saudara kalian Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani

    ـــــــــــــــــــــ

    sumber:
    https://mahdialumma.net./showthread.php?20546


  2. افتراضي

    (صوت وصورة) لتبليغ الاخوة المسلمين من العجم - الان ستعلمون من هو ذو القرنين وخفايا اسرار القران الكريم


    اقتباس المشاركة 227453 من موضوع (صوت وصورة) لتبليغ الاخوة المسلمين من العجم - الان ستعلمون من هو ذو القرنين وخفايا اسرار القران الكريم



    بسم الله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على كافة الانبياء المرسلين
    الصلاة والسلام على خليفة الله الامام المهدي المنتظر نون وال بيته الطيبين
    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    هذا الفيديو عمل متواضع بعون الله تعالى لتبيلغ الاخوه المسلمين من العجم مستوحى من البيان المعجز
    " معجزة الإمام المهدي لبيان خفايا أسرار القرآن وتفاصيل بيان ذي القرنين إبراهيم بن إسماعيل بن إبراهيم بن آزر"..

    بالجزء الاول تم التركيز على أهمية نفي التعددية المذهبيه والاحزاب وتقديم هويه ذي القرنين عليه الصلاة والسلام بحكمة التدرج من البيانات وبالجزء الثاني الادله على الارض النفقية أرض بابل وشرح حديث التواطئ وبشرى بعث الامام المهدي عليه الصلاة والسلام ومقطع قصير من البيان بالصوت و الصورة للامام عليه السلام وأضفت الروابط للبيانات بالمنتدى ونسأله تعالى التوفيق والحمدلله رب العالمين.




    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 11-08-2017, 07:32 PM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 21-05-2017, 09:53 PM
  3. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 04-07-2016, 10:53 PM
  4. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 09-01-2013, 01:20 AM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •