بسم الله الرحمن الرحيم
Nama Harut adalah salah satu nama dari syaitan dalam Kitab, dan dia adalah Iblis itu sendiri. Dia mengikuti malaikat Marut karena Marut menggantikan khalifah (pewaris) daripada Adam.
Namun ia jatuh ke dalam cobaan karena nafsu yang telah Allah tanamkan pada dia setelah mengubahnya menjadi manusia, yang mana sebelumnya dia menjadi salah satu Malaikat.
Dia menyatakan bahwa jika Allah membuatnya menjadi khalifah di bumi, dia tidak akan pernah melakukan kerusakan di muka bumi, namun dia adalah salah satu penentang terbesar, bilamana Allah menjadikan Adam khalifah di bumi.
Marut percaya bahwa ia lebih unggul dari Adam karena ia awalnya termasuk golongan Malaikat yang terbuat dari cahaya, kemudian Allah menjadikannya manusia. Lalu segera dia mulai mengikuti keinginan sendiri dan hawa nafsu.
Sayangnya ia menyerah pada rahmat Allah dan percaya bahwa Allah tidak akan memaafkannya lagi. Segera syaitan mengikutinya dan mengajaknya untuk kafir (terhadap rahmat Allah) dan untuk bergabung bersama-sama dengan dia, maka dia menjadi kafir.
Sesuai dengan ayat:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ [٧:١٧٥]
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ [٧:١٧٦]
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ [٧:١٧٧]
Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ [٧:١٧٨]
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ [٧:١٧٩]
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
[Surah Al-Araf]
Jadi keduanya di neraka, Harut dan Marut pasangannya sesuai dengan ayat :
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ [٥٩:١٦]
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam".
فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ [٥٩:١٧]
Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.
[Surah Al-Hashr]
Dan dari keturunan mereka muncul Yakjuj dan Makjuj serta ras lain campuran, yang ibunya berasal dari ras garis Jinn setan "Harut" (Syaitan) dan yang ayahnya berasal dari syaitan manusia di antara kalian.
Kedua jenis adalah syaitan dari manusia dan syaitan dari jinn. Pekerjaan mereka adalah untuk menipu manusia dan jinn di dalam bumi berongga/hollow earth dan di bumi.
Manusia dan jinn di dalam bumi berongga dulu percaya mereka berpikir bahwa mereka tidak akan pernah berbohong tentang Allah. Ini adalah alasan mengapa mereka dulu percaya mereka.
Sehinggalah Al-Quran menunjukkan kepada mereka apa yang setan lakukan dan bagaimana mereka berbohong tentang Allah. Sebelum Al-Quran mereka dulu percaya mereka tidak akan berdusta terhadap Allah.
Sejalan dengan ayat:
وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن تَقُولَ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا [٧٢:٥]
dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jinn sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.
[Surah Al-Jinn]
Ini berarti bahwa jinn biasanya percaya pada lain ras (syaitan-syaitan di antara jin dan syaitan-syaitan di antara manusia). Berpikir bahwa mereka tidak akan pernah berbohong tentang Tuhan – adalah sama dengan memegang kebenaran tentang beberapa manusia yang biasa mempercayai mereka yang juga keturunan dari Marut, yang menyembah iblis selain Tuhan dan syaitan-syaitan (manusia dan jinn) meningkatkan beban pada manusia-manusia ini dan jinn yang digunakan untuk keyakinan mereka
Maka kita telah di dalam bumi berongga
(Hollow earth):
1.
Dunia dari Jinn jahat dan ayah mereka seorang Raja Jinn dan namanya Harut
2.
Dunia manusia dan ayah mereka adalah seorang malaikat dan namanya Marut ,dan ia menjadi seorang manusia dan keturunannya menyembah syaitan .
3.
Kemudian ada dunia lain dari syaitan-syaitan manusia dari ras yaitu ras campuran (peranakan/cangkokan) nenek moyang mereka adalah syaitan manusia dan ibu mereka syaitan jinn. Jinn-jinn iblis wanita telah direproduksi dari syaitan laki-laki manusia sesuai dengan ayat:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الْإِنسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُم مِّنَ الْإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ [٦:١٢٨]
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jinn, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
[Surah Al-An'aam]
Adapun Marut Malaikat yang menjadi manusia, ia juga manusia yang diberitahu oleh iblis untuk kafir, maka ia kafir. Dan manusia ini disebutkan dalam Al-Qur'an dan tidak mengacu kepada Adam.
Namun berikutnya hingga Adam dan Allah membuatnya menjadi manusia dengan keinginan dan nafsu sehingga ia mengikuti keinginan dan nafsu dan jatuh ke dalam godaan sendiri di permulaan.
Maka syaitan mengikutinya dan mengajaknya untuk kafir, dan menjebaknya dengan tipudaya bahwa Allah tidak akan memaafkannya lagi, jadi dia putus asa dalam mengharap belas kasihan dan pengampunan Allah sesuai dengan ayat:
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ [٥٩:١٦]
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam".
فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ [٥٩:١٧]
Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.
[Surah Al-Hashr]
Dan inilah mengapa ayat tersebut berbicara dalam bentuk ganda, kedua adalah Raja Harut dan Marut dan keturunannya Yakjuj dan Makjuj, dan ras campuran dari diri sendiri, yang ibunya adalah syaitan jinn dan ayah mereka adalah syaitan manusia.
Mereka merusak bumi. Malaikat Marut dan keturunannya yang Makjuj dalam bumi berongga/hollow earth dan mereka adalah manusia, sejalan dengan ayat:
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا [٧٢:٨]
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
[Surah Al-Jinn]
Dan sayangnya mereka menyembah syaitan, bukan Allah. Sejalan dengan ayat yang berbicara tentang Jinn yang berbicara bumi berongga dan mereka yang mendengarkan Al-Qur'an.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا [٧٢:٦]
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jinn, maka jinn-jinn itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا [٧٢:٧]
Dan sesungguhnya mereka (jinn) menyangka sebagaimana persangkaan kamu, bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun,
[Surah Al-Jinn]
Dan kebohongan pertama mereka adalah bahwa satu dari mereka biasa mengatakan dia adalah 'Tuhan' dan yang lain biasa mengatakan dia adalah 'anak Tuhan'. Tapi ketika jinn menyadari kebenaran ketika mereka mendengar Al-Qur'an karena itu mereka berkata :
وَأَنَّهُ تَعَالَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا [٧٢:٣]
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
[Surah Al-Jinn]
Dan “satu kebodohan” di sini merujuk pada “Syaitan” yang mengaku sebagai Tuhan dan mengaku seorang Ibu dan anak, tapi semua Jinn di situ tidak tahu bahwa ada seorang nabi yang disebut Mesiah Isa anak Maryam.
Ini karena syaitan dan sekutu-sekutunya melakukan yang terbaik dalam menyembunyikan kebenaran ini dari setiap mereka agar kebohongan syaitan berhasil, lalu dia dapat menipu yang lainnya untuk mempercayainya sebagai Mesiah Isa anak Maryam, karena itulah namanya Mesiah Palsu.
Karena syaitan ingin mengatakan dia adalah Jesus/Isa, kemudian mengaku dirinya sebagai Tuhan, maka Mesiah yang sebenarnya disembunyikan secara meluas dari penduduk hollow earth/lubang bumi sehingga jinn berpikir bahwa nabi Muhammad -shollallaahu 'alayhi wasallam- diutus ke dunia setelah nabi Musa -'alayhis salaam-, karena itu jinn berkata dalam ayat:
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِم مُّنذِرِينَ [٤٦:٢٩]
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jinn kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ [٤٦:٣٠]
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
[Surah Al-Ahqaf]
Dan Allah memiliki alasan untuk ini, untuk mengatakan pada kita bahwa jinn tidak tahu bahwa Al-Qur'an datang setelah Isa dan lalu kebohongan syaitan-syaitan dan rencana masa depannya diturunkan.
Dan dengan kehendak Tuhan, aku akan menghancurkan rencananya dan membongkar kebohongannya kepada dunia, atas apa yang aku ketahui dari Tuhan apa yang anda tidak tahu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, manusia di lubang bumi/hollow earth ada dua tipe, pertama tipe keturunan malaikat-malaikat dan satu tipe campuran ras jenis para ibu jinn jahat dan para bapak manusia jahat dan para bapak ini menyembah saudara perempuan setan.
Merekalah yang merubah makhluk Allah dalam ketaatan terhadap syaitan, sesuai dengan ayat:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا [٤:١١٦]
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
إِن يَدْعُونَ مِن دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِن يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَّرِيدًا [٤:١١٧]
Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka
لَّعَنَهُ اللَّهُ ۘ وَقَالَ لَأَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا [٤:١١٨]
yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untukku),
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا [٤:١١٩]
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[Surah An-Nisa]
Maka ini semua adalah bagian dari syaitan bahwa dia mengambil dari anda, dan mereka menyembah syaitan selain Allah dan mereka tahu, sambil keturunan mereka membohongi manusia dan jinn di dalam lubang bumi/hollow earth dan mengatakan bohong tentang Allah dan mereka tahu itu.
Sementara bapak mereka manusia syaitan membohongi anda di sini di muka bumi dan berbicara bohong tentang Allah dan mereka mengetahuinya dan tahu bahwa jika Allah menginginkan dia akan menciptakan malaikat-malaikat di sini di muka bumi yang mewarisi/berketurunan sesuai dengan ayat:
وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنكُم مَّلَائِكَةً فِي الْأَرْضِ يَخْلُفُونَ [٤٣:٦٠]
Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.
[Surah Az-Zukhruf]
Imam Nasser Mohammad Al-Yamani
Sumber teks asal:-
https://mahdialumma.net./showthread.php?t=2019
____________
Terjemahan English-Melayu oleh (C)
اقتباس المشاركة 288624 من موضوع Pernyataan Ringkas Mengenai Al Masih Ad Dajjal Yang Sangat Pendusta..
المصدر
- 4 -
الإمام ناصر محمد اليماني
Al Imam Naser Mohammed Al Yamani
28 - جمادى الآخرة - 1430 هـ
23 - 05 - 2009 مـ
02:46 صباحاً
( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
mengikut takwim rasmi Makkah
ــــــــــــــــــــ
بيان الخليفة البدل من بعد آدم ..
Bayan Keterangan Mengenai Khalifah Pengganti Setelah Adam..
وإنما الاسم هاروت أحد أسماء الشيطان بالكتاب وهو ذاته إبليس وأتبع الملك ماروت لأنّ ماروت كان الخليفة البدل من بعد آدم وسرعان ما وقع في الفتنة بسبب الشهوة التي أوجدها الله فيه بعد أن حوّله إلى إنسانٍ ولكنه كان من الملائكة ويزعم أن لو يصطفيه الله خليفةً فإنَّه لن يفسد في الأرض أبداً؛ بل هو كان من أشدّ المُستنكرين كيف يصطفي الله آدمَ خليفةً! ويرى أنّه أولى من آدم فهو من الملائكة خلقه الله من نورٍ ثم جعله الله بشراً وكان من الملائكة، وسُرعان ما اتَّبع هواه، وللأسف يئِس من رحمة الله، ثم أتبعه الشيطان ودعاه إلى الكفر والانضمام معه، ثم كفر بالله.
Sesungguhnya nama Harut adalah satu dari nama-nama syaitan dalam Al Qur’an, yang sebenarnya adalah Iblis, dia mengikuti malaikat Marut kerana Marut adalah khalifah pengganti setelah Adam, alangkah cepatnya fitnah terjadi disebabkan syahwat yang Allah ciptakan dalam diri Marut setelah Allah mengubahnya menjadi manusia, namun sebelumnya dia termasuk kalangan malaikat, dia menyangka seandainya Allah memilihnya sebagai khalifah, dia tidak akan membuat kerosakan di bumi selama-lamanya;
Bahkan dia adalah makhluk yang sangat sombong dan membesarkan diri, bagaimana Allah dapat pilih Adam sebagai khalifah! Marut lihat dirinya lebih utama dari Adam kerana dia termasuk kalangan malaikat yang Allah ciptakan dari cahaya, kemudian Allah menjadikannya manusia, sebelumnya dia kalangan malaikat, alangkah pantasnya dia mengikuti hawa nafsunya sebaik sahaja dia menjadi manusia, dan malangnya, dia berputus asa dari rahmat Allah, kemudian syaitan mengikutinya dan mengajaknya untuk kufur dan bergabung bersama syaitan, lalu Marut kufur kepada Allah.
وقال الله تعالى: {وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آَتَيْنَاهُ آَيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (176) سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ (177) مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (178) وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الجنّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَايَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ(179)} صدق الله العظيم [الأعراف].
Allah Ta’ala berfirman:
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (175) Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (176) Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (177) Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. (178) Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (179)
Maha Benar Allah
[Al A’raaf]
وهذان الاثنان في النار هاروت وقبيله ماروت. تصديقاً لقول الله تعالى: {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ (16) فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاء الظَّالِمِينَ (17)} صدق الله العظيم [الحشر].
Kedua mereka ini, Harut dan pengikutnya Marut, keduanya akan masuk neraka.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb Semesta Alam". (16) Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim. (17)
Maha Benar Allah
[Al Hasyr]
وذريتهم يأجوج ومأجوج بالإضافة إلى ذريةٍ بينهم هجينٍ أمهاتهم من ذريّات الملك هاروت وهو الشيطان وآباؤهم من شياطين البشر لديكم، وهؤلاء الصنفين شياطين الإنس والجنّ يعملون على إضلال الإنس والجنّ بالأرض ذات المشرقين وكانوا يصدقوهم بظنّهم أن لن يجرؤوا على الكذب على الله ولذلك كانوا يصدقونهم، ولم يكشف لهم حقيقتهم إلا القرآن العظيم وقبل أن يسمعوه كانوا يصدقونهم، ولذلك قالوا: {وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن تَقُولَ الْإِنسُ والجنّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا} صدق الله العظيم [الجن:5].
Zuriat keturunan mereka adalah Yakjuj dan Makjuj, ditambah dengan zuriat keturunan campuran antara mereka Hajin, ibu-ibu mereka dari zuriat keturunan malaikat Harut, yaitu syaitan Iblis, dan bapa-bapa mereka dari kalangan syaitan-syaitan manusia yang ada pada kalian.
Kedua jenis mereka ini, syaitan-syaitan manusia dan jinn, tugasan mereka adalah menyesatkan manusia dan jinn di bumi yang mempunyai dua tempat terbit matahari di bumi berongga hollow earth, makhluk manusia dan jinn di bumi berongga percaya pada syaitan-syaitan manusia dan jinn, mereka sangka syaitan-syaitan manusia dan jinn tidak akan berani berdusta terhadap Allah, kerana itu mereka mempercayai syaitan-syaitan itu.
Tidak ada yang mengungkapkan kepada mereka akan hakikat syaitan-syaitan itu selain Al Qur’an, sebelum mereka mendengarkan Al Qur’an mereka mempercayai syaitan-syaitan itu, sebab itu mereka mengatakan:
dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. (5)
Maha Benar Allah
[Al Jinn]
بمعنى أنَّ الجنّ كانوا يصدّقون صنفاً آخر وهم شياطين الجنّ وشياطين الإنس وكان يصدّقهم الإنس والجنّ بظنهم أنهم لن يجرؤوا أن يقولوا على الله كذباً، وكذلك كان يصدّقهم صنفٌ من الإنس وهم من ذريّة ماروت ويعبدون الشياطين من دون الله فزادوهم رهقاً، المهم لدينا في الأرض ذات المشرقين ما يلي:
Ini bermakna bahawasanya golongan jinn, mereka mempercayai golongan yang lain, yaitu syaitan-syaitan jinn dan syaitan-syaitan manusia, makhluk manusia dan jinn di bumi berongga mempercayai mereka dengan menyangka mereka tidak akan berani mengatakan kedustaan terhadap Allah.
Demikian juga golongan manusia keturunan Marut di bumi berongga, mereka mempercayai syaitan-syaitan itu, golongan manusia keturunan Marut itu menyembah syaitan-syaitan selain Allah, maka syaitan-syaitan itu menambahkan kepada mereka dosa dan kesalahan.
Apa yang penting bagi kita, dalam bumi berongga hollow earth, bumi dengan dua tempat terbit dan terbenam matahari, ada alam seperti berikut:
1 -
عالم الجنّ الشياطين وأبوهم ملك كان من الجنّ وهو الملك هاروت.
1-
Alam jinn syaitan-syaitan yang bapa mereka adalah malaikat dari kalangan jinn, dia adalah malaikat Harut.
2 -
وعالم إنس كان أبوهم من الملائكة وهو الملك ماروت فصار إنسان وذريته يعبدون الشياطين.
2-
Alam manusia yang bapa mereka kalangan malaikat, dia adalah malaikat Marut, dia diubah menjadi manusia dan zuriat keturunannya menyembah syaitan-syaitan.
3 -
وعالم آخر شياطين البشر ذريات أناس منكم وأمهاتهم إناث الشياطين ولكن آباءهم منكم من شياطين البشر وقد استكثروا إناث الشياطين من ذريات الإنس. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ الجنّ قَدْ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنْ الإِنسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنْ الإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِى أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ} [الأنعام:128].
3-
Alam lain syaitan-syaitan manusia dari zuriat keturunan manusia kalangan kalian, ibu-ibu mereka adalah syaitan-syaitan betina, namun bapa mereka dari kalian, kalangan syaitan-syaitan manusia, sesungguhnya syaitan-syaitan betina telah banyak berkembang biak dari keturunan manusia.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (128)
Maha Benar Allah
[Al An’aam]
والملك ماروت هو الإنسان الذي قال له الشيطان اكفر فكفر، وليس المقصود به آدم؛ بل خليفة من بعد آدم وإنما جعله الله إنساناً ذا شهوةٍ واتّبعَ هواه بادئ الأمر ثم أتبعه الشيطان ودعاه إلى الكفر وخدعه بأنّ الله لن يغفر له، فيئِس من رحمة الله. وذلك هو المقصود من قول الله تعالى: {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ (16) فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاء الظَّالِمِينَ (17)} صدق الله العظيم [الحشر].
Malaikat Marut adalah manusia yang syaitan berkata padanya kafirlah, lalu dia kafir, yang dimaksudkan bukanlah Adam; namun khalifah setelah Adam, hanya sahaja Allah telah menjadikannya sebagai manusia yang punyai syahwat.
Marut lantas mengikuti hawa nafsunya pada mula dia diubah dari malaikat menjadi manusia, lalu syaitan mengikutinya dan mengajaknya untuk kafir, syaitan memperdaya dan menipunya, mengatakan Allah tidak akan mengampuninya, maka Marut berputus asa dari rahmat Allah.
Demikian itulah maksud firman Allah Ta’ala:
Seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb Semesta Alam". (16) Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim. (17)
Maha Benar Allah
[Al Hasyr]
ولذلك تجدون الآية بالمثنى أولئك هم المَلَك هاروت وماروت وذريّتهما يأجوج ومأجوج وخليط منكم أمهاتهم من إناث الشياطين وآباؤهم من البشر من هذا العالم لديكم الذين ترونهم كذلك يفسدون في الأرض ولا يرقبوا في مؤمن إلاًّ ولا ذمَّة، والملك ماروت من ذريّته مأجوج بالأرض ذات المشرقين وهم بشرٌ وهم المقصودون بقول الله تعالى: {وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا} صدق الله العظيم [الجن].
Kerana itu kalian dapati ayat ini dengan bentuk mutsanna -dua pihak-, mereka adalah malaikat Harut dan Marut, dan zuriat keturunan mereka Yakjuj dan Makjuj, dan campuran dari kalian, yang ibu-ibu mereka kalangan syaitan-syaitan betina dan bapa-bapa mereka kalangan manusia dari dunia kalian ini, kalian lihat mereka juga membuat kerosakan di bumi.
Mereka tidak memelihara hubungan kerabat terhadap orang-orang beriman dan tidak pula menjaga perjanjian, dan malaikat Marut, dari zuriat keturunannya adalah Makjuj yang berada dalam bumi yang miliki dua tempat terbit matahari di bumi berongga hollow earth, mereka adalah manusia, merekalah yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta’ala:
Dan sesungguhnya mereka menyangka sebagaimana persangkaan kalian, bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun, (7)
Maha Benar Allah
[Al Jinn]
وللأسف يعبدون الشياطين من دون الله تصديقاً لقول الله تعالى عما قاله الجنّ عن أخبار عالم الأرض ذات المشرقين الذين استمعوا للقرآن: {وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الجنّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6) وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7)} صدق الله العظيم [الجن].
Sayangnya, mereka menyembah syaitan-syaitan selain Allah, pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala, mengenai ucapan jinn tentang pemberitaan alam bumi yang empunya dua tempat terbit matahari, jinn-jinn yang mendengarkan Al Qur’an:
dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jinn, maka jinn-jinn itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (6) Dan sesungguhnya mereka menyangka sebagaimana persangkaan kalian, bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun, (7)
Maha Benar Allah
[Al Jinn]
وكان مكرهم الأول أنّ أحدهم يقول إنَّه الله والآخر المسيح ابن الله ولكن الجنّ اكتشفت هذه الحقيقة يوم استمعوا للقرآن، ولذلك قالوا: {وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلا وَلَدًا (3) وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا (4) وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن تَقُولَ الإِنسُ والجنّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا (5)} صدق الله العظيم [الجن].
Adalah makar tipudaya mereka yang pertama, seorang dari mereka (Iblis) mengatakan dialah ‘Allah’, yang kedua dia adalah ‘Al Masih anak Allah’, namun para jinn telah mengetahui hakikat ini di hari mereka mendengarkan Al Qur’an, kerana itu mereka mengatakan:
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (3) Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah, (4) dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. (5)
Maha Benar Allah
[Al Jinn]
ويقصدون بسفيههم هو الشيطان الذي ادَّعى الربوبية واتخذ صاحبة وولداً، ولكن الجنّ لا يعلمون مُطلقاً بنبيّ الله المسيح عيسى ابن مريم صلّى الله عليه وآله وسلّم، و أُجريَ عليه تكتيمٌ كاملٌ من الشيطان وقبيله عن المسيح عيسى ابن مريم صلّى الله عليه وآله وسلّم وذلك حتى لا يُكتشف أمر مكرهم في فتنة المسيح الكذاب والذي سوف يقول إنه المسيح عيسى ابن مريم وهو كذّاب ولذلك يُسمّى المسيح الكذّاب لأنّ الشيطان يريد أن يقول إنه المسيح عيسى ابن مريم ويدّعي الربوبيّة فأجرى تكتيماً كاملاً عن عوالم الأرض ذات المشرقين عن بعث المسيح عيسى ابن مريم الحقّ صلى الله عليه وآله وسلم، لدرجة أنّ الجنّ كانوا يظنّون أنّ محمداً رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم ابتعثه الله من بعد نبيّ الله موسى فهم لا يعلمون أنّ الله ابتعث محمداً رسول الله من بعد عيسى، ولذلك قصَّ الله لنا ما قاله الجنّ لقومهم. وقال الله تعالى: {وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الجنّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ (29) قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى} صدق الله العظيم [الأحقاف:29-30].
Yang mereka maksudkan “orang yang kurang akal” daripada mereka adalah syaitan Iblis yang mengaku tuhan di dunia bawah, yang beristeri dan beranak, akan tetapi golongan jinn tidak tahu sama sekali mengenai Nabi Allah Isa Putra Maryam -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, syaitan dan pengikutnya telah menyembunyikan dan merahsiakan mengenai Al Masih Isa Putra Maryam, demikian itu supaya makar tipudaya mereka tidak terungkap pada fitnah Al Masih Al Kadzdzaab, yang kelak akan mengatakan dia adalah 'Al Masih Isa Putra Maryam' padahal dia berdusta, sebab itu dia dinamakan Al Masih Al Kadzdzaab.
Ini kerana syaitan mahu mengaku dirinya 'Al Masih Isa Putra Maryam' dan dia mahu mengaku 'Tuhan', maka dia bertindak menyembunyikan dan merahsiakan perutusan Al Masih Isa Putra Maryam yang sejati dari alam dunia bawah yang empunya dua tempat terbit matahari, hingga ke peringkat jinn-jinn menyangka bahawa Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- diutus oleh Allah setelah Nabi Musa, kerana mereka tidak tahu bahawa Allah mengutus Muhammad Rasulullah setelah Isa.
Sebab itu Allah mengisahkan kepada kita mengenai apa yang mereka katakan kepada kaum mereka.
Firman Allah Ta’ala:
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (29) Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa
Maha Benar Allah
[Al Ahqaaf]
ولله حكمةٌ من ذلك أنه أخبرنا أنّ الجنّ لا يعلمون بأنّ القرآن أُنزل من بعد عيسى فمن ثمّ علمنا بمكر الشيطان الرجيم وخطته المُستقبلية بإذن الله، وسوف أفشلُ مكره بإذن الله جميعاً، وأعلمُ من الله ما لا تعلمون.
Kepunyaan Allah-lah hikmah kebijaksanaan dari yang demikian, Allah telah memberitahukan kepada kita bahawa jinn tidak mengetahui Al Qur’an diturunkan setelah Isa, lantaran itu kita dapat mengetahui makar tipudaya syaitan yang direjam dan rencana-rencananya pada masa mendatang dengan izin Allah, kelak aku akan membuatkan semua makar tipudayanya mengecewakan dan gagal dengan izin Allah, aku tahu dari Allah mengenai perkara yang tidak kalian ketahui.
واعلموا أنَّ عوالم الأرض ذات المشرقين صنف منهم من الإنس كان آباؤهم من الملائكة، وصنف هجين إنس أمهاتهم من ذريات الشياطين وآباؤهم من شياطين البشر لديكم وهم يعلمون ما يفعلون مع إناث الشياطين؛ أولئك الذين غيَّروا خلق الله طاعةً لأمر الشيطان ويعبدون بنات إبليس من دون الله. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا (116) إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَرِيدًا (117) لَعَنَهُ اللَّهُ وَقَالَ لَأَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا (118)} صدق الله العظيم [النساء].
Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya alam-alam di bumi yang empunya dua tempat terbit matahari, ada golongan di antara mereka kalangan manusia yang bapa mereka dari malaikat, dan ada golongan Hajin, campuran manusia yang ibu mereka dari keturunan syaitan jinn dan bapa mereka dari syaitan manusia yang ada pada kalian, sedang mereka tahu perbuatan mereka dengan syaitan-syaitan betina;
Mereka itulah yang mengubah ciptaan Allah kerana patuh pada perintah syaitan, mereka menyembah anak-anak perempuan Iblis selain Allah.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (116) Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, (117) yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Aku benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk ku), (118)
Maha Benar Allah
[An Nisaa]
فأولئك نصيب الشيطان منكم يعبدون الطاغوت من دون الله وهم يعلمون، وذريّاتهم يضلّون الجنّ والإنس بالأرض ذات المشرقين ويفترون على الله بغير الحقّ وهم يعلمون. وكانت الجنّ تصدقهم بظنٍّ منهم أنه لن يتجرأ بالكذب على الله أحدٌ كما يكذبون عليكم آباؤهم هاهنا وأضلّوكم عن الصراط المُستقيم ويقولون على الله الكذب وهم يعلمون. فهل فهمت الخبر وبيان المهديّ المنتظَر للذكر أيها الباحث عن الحقّ المُحترم؟ نوَّر الله قلبك وطهَّرك وبصَّرك بالحقّ وثبتك على الصراط المُستقيم.
Mereka itulah bahagian syaitan dari kalian, mereka menyembah Thaaghuut selain Allah sedang mereka mengetahuinya, zuriat keturunan mereka menyesatkan jinn dan manusia di bumi yang miliki dua tempat terbit matahari, mereka mengada-adakan perkara yang tidak benar terhadap Allah sedang mereka mengetahuinya.
Golongan jinn mempercayai mereka dengan menyangka tiada sesiapa berani untuk berdusta terhadap Allah, sebagaimana bapa-bapa mereka membohongi kalian di sini dan menyesatkan kalian dari Jalan yang Lurus, mereka mengatakan kedustaan terhadap Allah sedang mereka mengetahuinya.
Adakah engkau faham pemberitaan dan bayan keterangan Al Al Mahdi Al Muntadhar bagi Al Qur’an wahai pencari kebenaran yang dimuliakan? Semoga Allah menerangi hatimu, mensucikanmu, memperlihatkan kebenaran padamu dan meneguhkanmu di Jalan Yang Lurus
وأحيطكم علماً أن لو يشاء الله لجعل منكم أنتم ملائكةً في الأرض يخلفون. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلائِكَةً فِي الأَرْضِ يَخْلُفُونَ}صدق الله العظيم [الزخرف:60].
Aku beritahukan kepada kalian, bahawasanya sekiranya Allah menghendaki, nescaya Dia jadikan di antara kalian semua ini, malaikat-malaikat di muka bumi yang turun temurun.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. (60)
Maha Benar Allah
وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله رب العالمين..
الإمام ناصر محمد اليماني.
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Al Imam Naser Mohammed Al Yamani
_______________
الإمام ناصر محمد اليماني
Al Imam Naser Mohammed Al Yamani
15 - جمادى الأولى - 1430 هـ
11 - 04 - 2009 مـ
11:18 مساءً
( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
mengikut takwim rasmi Makkah
ـــــــــــــــــ
بسم الله الرحمن الرحيم، قال الله تعالى: {إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ} صدق الله العظيم [الأعراف:27].
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih, firman Allah Ta’ala:
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Maha Benar Allah
[Al A’raaf:27]
وقال الله تعالى: {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ (16) فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ (17)} صدق الله العظيم [الحشر].
Firman Allah Ta’ala:
Seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb Semesta Alam". (16) Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim. (17)
Maha Benar Allah
[Al Hasyr]
وذلك هو قبيل الشيطان الملك ماروت وذريّتهم يأجوج ومأجوج ومعهم خليطٌ من ذريّات شياطين البشر وهم من كلّ حدْب ينسلون ولكن أكثر الناس لا يعلمون.
Demikian itu adalah pengikut syaitan, malaikat Marut, zuriat keturunan mereka adalah Yakjuj dan Makjuj, dan bersama mereka ada campuran dari keturunan syaitan manusia, mereka berketurunan dari setiap jenis, namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين.
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam
________________
sumber
وسأل سائلٌ فقال: هل يتحسَّر الله في قوله: { يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ }؟
وأجاب الذي عنده علم الكتاب فقال:
Seseorang bertanya: Adakah Allah kesal dan duka pada firman-Nya:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu
?
Al Imam Al Mahdi menjawab, dia berkata:
بسم الله الرحمن الرحيم
فمن ذا الذي هو أرحم بكم من الله أرحم الراحمين؟ ويا قوم أفلا تعلمون أنه يتحسَّر على عباده الذين ظلموا أنفسهم برغم أنه لم يظلمهم شيئاً؟ ولا نزال نُذكركم بتحسّر الله على عباده فيقول الله تعالى: {يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ } [يس:30].
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
Siapa lagikah yang lebih mengasihi kalian dari Allah Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihani
?
Wahai kaumku, tidakkah kalian ketahui bahawasanya Allah kesal dan duka terhadap hamba-hamba-Nya yang menzalimi diri mereka sendiri, sungguhpun Allah sama sekali tidak menzalimi mereka
?
Kami tetap memperingatkan kalian akan kesalan dan kedukaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, firman Allah Ta’ala:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu
[Yaa Siin:30]
وأما الذين ظلموا أنفسهم فيقول كل منهم: { يَا حَسْرَتَى علَى مَا فَرَّطتُ فِي جَنبِ اللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ (56) } صدق الله العظيم [الزمر:56].
Adapun orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri, maka setiap dari mereka mengatakan:
"Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah), (56)
Maha Benar Allah
[Az Zumar]
فهل تجتمع الحسرة والغضب؟ بمعنى فهل يمكن أن يغضب الله على قومٍ وفي نفس الوقت يتحسَّر عليهم؟ والجواب: كلا؛ إنّما الحسرة تحدث في نفس الربّ من بعد أن يتحسّر عباده على أنفسهم فيقول الظالم لنفسه: { يا حَسْرَتَى علَى مَا فَرَّطتُ فِي جَنبِ اللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ (56) } صدق الله العظيم.
Adakah kesalan dapat berkumpul dengan kemurkaan? Bermakna adakah mungkin Allah murka terhadap suatu kaum dan dalam masa yang sama Allah kesal dan duka terhadap mereka
?
Jawabannya: Tidak sekali-kali; Sesungguhnya kesalan dan kedukaan hanyalah terjadi dalam Diri Tuhan setelah hamba-hamba-Nya kesal dan duka terhadap diri mereka sendiri, lalu yang menzalimi dirinya sendiri mengatakan:
"Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah), (56)
Maha Benar Allah
وإنما الحسرة تحدث في نفس الربّ من بعد أنْ يهلكهم الله بسبب دُعاء أنبيائهم عليهم فيُصْدِقُهم الله ما وعدهم فيدمّر عدوهم تدميراً، ولكن عباده لم يهنوا عليه ولو لم يظلمهم شيئاً وذلك بسبب صفته التي جعلها في نفسه وهي الرحمة، وليست كرحمة الأمّ بولدها العاصي لو نظرت إليه يصرخ في نار جهنم؛ بل تكون حسرته أشدُّ وأعظم على عباده الذين ظلموا أنفسهم، وذلك لأنَّ الله هو أرحم الراحمين، فبعد أن يدمر عباده المُكذبين برسل ربّهم ورفضوا أن يجيبوا دعوة الله ليغفر لهم، وقال الله تعالى: { وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُم بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ ﴿٩﴾ قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّـهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ } صدق الله العظيم [إبراهيم:9-10].
Sesungguhnya kesalan dan kedukaan hanya terjadi dalam Diri Tuhan setelah Dia membinasakan mereka disebabkan doa para nabi untuk membalas keingkaran mereka, lalu Allah mengabulkan doa para nabi dan menunaikan janji-Nya kepada mereka, untuk membinasakan musuh-musuh mereka dengan sehancur-hancurnya, akan tetapi hamba-hamba-Nya tidak dapat melemahkan-Nya, meskipun Allah sama sekali tidak menzalimi mereka.
Demikian ini disebabkan sifat Allah yang telah Dia jadikan dalam Diri-Nya, ia adalah sifat RAHMAH -kasih sayang-, bukan seperti kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya yang durhaka seandainya si ibu melihatnya melaung-laung di neraka Jahannam; bahkan kesalan dan kedukaan Allah adalah lebih hebat lagi terhadap hamba-hamba-Nya yang menzalimi diri mereka sendiri, demikian ini kerana Allah adalah Yang Paling Pengasih dari sekalian yang mengasihi.
Maka setelah Allah binasakan hamba-hamba-Nya yang mendustakan para rasul, yang menolak untuk menyambut seruan Allah agar Allah mengampuni mereka, Allah Ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (9) Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu
Maha Benar Allah
[Ibrahim]
حتى إذا اعتقد المرسلون أنّ قومهم قد كذبوهم فاستيأسوا من هداهم فمن ثم يقولون: { رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بالحقِّ وَأَنتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ } صدق الله العظيم [الأعراف:89].
Sehinggalah bilamana para rasul yakin bahawa kaum mereka telah mendustakan mereka, lalu para rasul berputus-asa untuk memberikan petunjuk kepada mereka, maka para rasul mengatakan:
Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (89)
Maha Benar Allah
[Al A’raaf]
ومن ثم يأتيهم نصر الله ولن يخلف الله وعده رسله وأولياءه فينصرهم على عدوهم فيصبحوا ظاهرين فيورثهم الأرض من بعدهم، وقال الله تعالى: { وَكَأَيِّنْ مِنْ آَيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ (105) وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ (106) أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (107) قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (108) وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ الْآَخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلَا تَعْقِلُونَ (109) حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ (110) لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (111) } صدق الله العظيم [يوسف].
Maka dari itu datanglah pertolongan Allah kepada mereka, dan Allah tidak akan memungkiri janji-Nya kepada para rasul-Nya dan para wali-Nya, maka Allah memberikan kemenangan kepada para utusan-Nya terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang berkuasa dan mewarisi bumi setelah musuh mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. (105) Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). (106) Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (107) Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (108) Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? (109) Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. (110) Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (111)
Maha Benar Allah
[Yusuf]
وقال الله تعالى: { وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا } [الكهف:49].
وقال الله تعالى: { وَمَا ظَلَمُونَا وَلَـكِن كَانُوأْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ } صدق الله العظيم [البقرة:57].
Firman Allah Ta’ala:
Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (49)
[Al Kahfi]
Firman Allah Ta’ala:
dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (57)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
ولكن يا أحباب الله يا معشر الآباء والأمّهات تصوروا لو أنّ أحد أبنائكم عاصٍ طيلة حياته لم يطيع لكم أمراً، ومن بعد موته اطّلعتم عليه فإذا هو يصرخ من شدة عذاب الحريق في نار جهنم فتصورا الآن كم سوف تكون عظيمة حسرتكم على أولادكم ! فما بالكم بحسرة ربّهم الذي هو أرحم الراحمين! أم إنكم لم تجدوا في محكم كتابه أنه يتحسَّر على عباده، وقال الله تعالى: {إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ﴿٢٩﴾يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ﴿٣٠﴾}صدق الله العظيم [يس].
Akan tetapi wahai para kekasih Allah, wahai sekalian bapak dan ibu, bayangkan andainya seorang anak kalian durhaka sepanjang hidupnya tidak mematuhi perintah kalian, lalu setelah kematiannya kalian melihat anak itu melaung-laung kerana dahsyatnya azab seksaan yang membakar di neraka Jahannam, maka bayangkanlah oleh kalian sekarang, betapa besarnya kesalan dan kedukaan kalian terhadap anak kalian itu
!
Lalu bagaimana pula menurut kalian kesalan dan kedukaan Tuhan yang lebih mengasihi dari kalian! Ataukah kalian tidak temukan dalam muhkam Kitab-Nya bahawa Allah kesal dan duka terhadap hamba-hamba-Nya, Allah Ta’ala berfirman:
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (29) Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (30)
Maha Benar Allah
[Yaa Siin]
وأما الظالمون لأنفسهم فيقول كل منهم: { يَا حَسْرَتَي علَى مَا فَرَّطتُ فِي جَنبِ اللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ } صدق الله العظيم [الزمر:56].
Adapun orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri, maka setiap mereka akan mengatakan:
"Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah), (56)
Maha Benar Allah
[Az Zumar]
وأمّا آخرون: { فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمْ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ } صدق الله العظيم [آل عمران:170].
Manakala ada yang lain:
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka
Maha Benar Allah
[Keluarga ‘Imran]
وأما القوم الذين قال الله عنهم: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ } صدق الله العظيم [المائدة:54]. فكيف سيرضون بجنة النّعيم وقد علّمهم إمامهم أن من يحبوه يتحسَّر في نفسه على عباده الذين ظلموا أنفسهم ولذلك فهم يريدون تحقيق النّعيم الأعظم من جنته.
Adapun kaum yang Allah nyatakan tentang mereka:
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya (54)
Maha Benar Allah
[Al Maaidah]
Bagaimana kaum itu akan rela dan puas dengan kenikmatan syurga, sedangkan Imam mereka telah mengajarkan kepada mereka bahawa Kekasih mereka kesal dan duka dalam Diri-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang menzalimi diri mereka sendiri, kerana itu mereka ingin merealisasikan An Na’eem al A’dhom -Kenikmatan Teragung- melebihi syurga-Nya.
وكلُّ عباد الله الصالحين يحبون ربّهم لأنه أحسن إليهم فأنقذهم من ناره وأدخلهم جنته ولكن القوم الذي وعد الله بهم في محكم كتابه تنزَّه حُبهم لربِّهم عن المادة، ولذلك لم تجدوا الله ذكر ناره أو ذكر جنته؛ بل قال الله تعالى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ } صدق الله العظيم [المائدة:54].
Setiap hamba yang sholeh mencintai Allah, kerana Dia telah berbuat baik kepada mereka dan menyelamatkan mereka dari api neraka-Nya dan memasukkan mereka ke dalam syurga-Nya, namun kaum yang Allah janjikan dalam muhkam Al Qur’an, cinta mereka kepada Tuhan mereka bebas dari kebendaan, sebab itu kalian tidak dapati Allah menyebutkan neraka-Nya ataupun syurga-Nya;
Akan tetapi Allah Ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (54)
Maha Benar Allah
[Al Maaidah]
وهُنا يتوقف أولو الألباب للتفكير فيقول: "إذا كنت حقاً أحب الله بالحب الأعظم من النّعيم والحور العين، فما الفائدة من الاستمتاع بنعيم الجنة وحورها وقد علَّمنا الإمام المهدي أن حبيبنا الأعظم مُتحسرٌ وحزينٌ على عباده الذين ظلموا أنفسهم؟". أولئك لن يرضيهم الله بالنّعيم والحور العين بل ينضمون إلى جانب الإمام المهدي فيُناضلوا في تحقيق النّعيم الأعظم حتى يذهب التحسر من نفسه على عباده { وَيَرْضَى }، فذلك هو أملهم ومنتهى غايتهم وكُل أمنيتهم وجميع هدفهم، فهل تدرون لماذا؟ لأنهم قوم { يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ }، فمن كان منهم فوالله لا يجد إلاّ أن يتبع الإمام المهدي فيُحرّم على نفسه جنة ربه، ويقول: "وكيف أرضى بجنة النّعيم وحورها وقصورها وأحب شيء إلى نفسي يقول: { يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ}؟"
Di sini, orang-orang yang menggunakan akal fikiran mereka akan berhenti untuk bertafakkur merenungkan, dia mengatakan: “Jika aku benar-benar mencintai Allah dengan kecintaan yang lebih besar dari kenikmatan syurga dan bidadari, lantas apa gunanya bersenang-senang dengan kenikmatan syurga dan bidadarinya, sesungguhnya Al Imam Al Mahdi telah mengajarkan kepada kita bahawa KEKASIH kita yang utama mengalami kesalan dan kedukaan terhadap hamba-hamba-Nya yang menzalimi diri mereka sendiri
?”.
Mereka itulah kaum yang Allah tidak membuatkan mereka rela dan puas dengan kenikmatan syurga dan bidadari, namun mereka bergabung di sisi Al Imam Al Mahdi dan berjuang untuk merealisasikan An Na’eem Al A’dhom agar lenyap kesalan dan kedukaan dari Diri Tuhan terhadap hamba-hamba-Nya dan diredhai.
Demikian itulah cita-cita dan puncak terakhir matlamat mereka, itulah setiap keinginan mereka dan seluruh tujuan mereka, adakah kalian tahu mengapa? Ini kerana mereka adalah kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, sesiapa yang termasuk kalangan mereka, maka demi Allah, dia tidak akan menemukan selain untuk mengikuti Al Imam Al Mahdi, dan dia akan mencegah dirinya dari syurga Tuhannya, dia mengatakan:
"Bagaimana aku dapat rela dan puas dengan kenikmatan syurga, bidadari dan istana, sedang KEKASIH yang paling aku cintai berfirman:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu
?"
فلا نزال نذكركم بتحسر الله في نفسه حتى لا تدعون على عباده فتصبروا على عباده حتى يهديهم، وأقصد الصبر على الذين ضلّ سعيهم في الحياة الدُنيا ويحسبون انهم مهتدون وذلك لأنهم لم يبصروا بعد ما أبصرتموه يا معشر الأنصار، فصبرٌ جميلٌ عسى الله أن يهديهم برحمته التي كتب على نفسه وسع ربنا كل شيء رحمة وعلماً.
Kami tetap memperingatkan kalian terhadap kesalan dan kedukaan Allah dalam Diri-Nya supaya kalian tidak mendoakan keburukan untuk hamba-hamba-Nya, supaya kalian bersabar terhadap mereka hingga Allah memberikan mereka petunjuk-Nya, yang aku maksudkan bersabar adalah terhadap orang-orang yang sia-sia amal perbuatan mereka di dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahawa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.
Demikian itu kerana mereka belum lagi dapat melihat apa yang telah diperlihatkan kepada kalian wahai sekalian anshar, maka kesabaran yang baiklah untuk dijalani, mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk kepada mereka dengan rahmat-Nya yang telah Dia tetapkan ke atas Diri-Nya, sesungguhnya rahmat Tuhanku dan pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu
وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
خليفة الله الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Khalifah Allah Al Imam Al Mahdi Naser Mohammed Al Yamani
https://mahdialumma.net./showthread.php?p=47796